KUALA KURUN –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melakukan pengembangan destinasi wisata unggulan daerah untuk mewujudkan pencapaian visi smart tourism tahun ini. Salah satunya dengan penyusunan master plan kawasan destinasi wisata Desa Tumbang Anoi sebagai kawasan sejarah dan budaya.
”Penyusunan master plan ini untuk melestarikan dan meningkatkan potensi kawasan Desa Tumbang Anoi sebagai salah satu desa bersejarah. Kami ingin menjadikan kawasan destinasi wisata Tumbang Anoi sebagai identitas kawasan wisata sejarah dan budaya kalimantan,” ucap Kepala Disbudpar Kabupaten Gumas Eigh Manto, melalui Kasi Pengembangan Destinasi, Produk Objek Wisata, Analis Pasar dan Promosi Ervina, Selasa (3/11).
Dia mengatakan, pengembangan kawasan sejarah dan budaya ini merupakan bagian dari konsep Pemkab Gumas untuk mengangkat potensi Desa Tumbang Anoi, serta sebagai upaya percepatan dan pemerataan pembangunan di Hulu Sungai Kahayan.
”Dengan adanya pengembangan kawasan sejarah dan budaya ataupun sarana sosial ekonomi lainnya, maka diharapkan akan menjadi suatu kawasan yang hidup, serta membangkitkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat,” ujarnya.
Dia menuturkan, pengembangan kawasan sejarah dan budaya Desa Tumbang Anoi perlu dikendalikan dengan penerapan prinsip perancangan yang baik dan dirumuskan, dengan mempertimbangkan sejarah, budaya, lingkungan, dampak pengembangan, serta persoalan yang ada dan yang berpotensi timbul.
”Jadi kita tidak hanya mempertimbangkan faktor efisiensi dalam pemanfaatan lahan, namun juga potensi ekonomi dan aktivitas produktif lain. Ini bertujuan untuk menciptakan ruang dan lingkungan berkualitas, lebih tertata, nyaman, aman, serasi, dan berwawasan lingkungan,” tuturnya.
Terkait progres dokumen penyusunan master plan kawasan destinasi wisata Desa Tumbang Anoi, sekarang ini sudah masuk tahap penyelesaian (pra detail). Demi kesesuaian master plan kawasan dengan daya dukung lahan, masyarakat, dan potensi lainnya, maka dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) bersama instansi terkait dan masyarakat.
”Tentu kami berharap dokumen master plan yang disusun dapat bersinergis dan sesuai dengan rencana tata ruang kabupaten/kecamatan, sinkron dengan perencanaan pembangunan daerah, mampu mengoptimalkan fungsi ruang dan kawasan, mampu menjawab visi dan misi yakni pembangunan smart human, resourses, dan smart tourism,” jelasnya.
Dengan adanya FGD ini, akan tersusun master plan kawasan destinasi wisata Desa Tumbang Anoi yang berpedoman pada pembangunan dan arahan perwujudan fisik segmen kawasan perencanaan, untuk menunjang kegiatan wisata tanpa mengaburkan identitas kawasan.
”Hingga pada akhirnya, tercapai pengembangan ekonomi masyarakat, melalui potensi sektor pariwisata, yang sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Gumas,” pungkasnya. (arm)