PANGKALAN BUN - Meningkatnya debit air Sungai Arut di Kota Pangkalan Bun menyebabkan sampah - sampah rumah tangga bermunculan dan naik ke permukaan. Sampah tersebut biasanya terbawa arus air, mengendap di sekeliling rumah warga dan di muara-muara aliran parit menuju sungai, termasuk di muara Sungai Bu'un Kelurahan Baru.
Dalam satu titik pembersihan, petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat mengumpulkan 1 ton sampah berbagai jenis.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kobar, M Robiannor mengatakan, berdasarkan pantauan saat ini sampah banyak bermunculan dan naik ke permukaan sungai dan terbawa arus hingga ke muara sungai.
"Di satu titik saja satu ton sampah kita kumpulkan kemudian dibawa ke TPS menggunakan armada truk sampah," ujarnya, Senin (9/11).
Robi menjelaskan bahwa sampah-sampah tersebut tidak hanya merusak pemadangan, tapi juga membuat lingkungan kotor. Padahal daerah aliran sungai saat ini menjadi bagian dari pengembangan wisata susur sungai.
“Padahal penydiaan tempat sampah dan edukasi sudah dilakukan agar masyarakat tertib dan disiplin membuang sampah pada tempatnya,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa saat ini masyarakat tidak hanya menghadapi persoalan banjir yang menggenangi rumah. Namun potensi penumpukan sampah akan membawa masalah lain yakni kesehatan lingkungan.
“Kondisi banjir ini khususnya masyarakat di bantaran sungai kita minta lebih tertib dalam membuang sampah, bisa menyiapkan kresek besar atau karung untuk pembuangan sampah, agar sampah tidak berserakan di permukaan sungai,” harapnya. (tyo/sla)