PANGKALAN BUN – Ribuan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di enam kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat akan menjalani rapid test massal sebelum mereka melaksanakan tugasnya.
Ketua KPU Kobar Chaidir mengatakan, salah satu hal yang menjadi perhatian penting dalam pelaksanaan Pilkada Kalteng adalah belum berakhirnya wabah Covid-19. Untuk itu penyelenggaraan Pilkada Kalteng harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Meski demikian masyarakat diharapkan tidak menjadikan Covid-19 sebagai alasan untuk takut datang ke TPS. Pasalnya KPU telah menganggarkan dana untuk menyediakan kebutuhan protokol kesehatan baik itu baju hazmat, masker, sarung tangan, dan alat pengukur suhu tubuh, serta tempat cuci tangan.
"Termasuk petugas KPPS di enam kecamatan di Kobar juga bakal dilakukan rapid test. Jumlahnya KPPS di Kobar kurang lebih 6.218 orang," kata Ketua KPU Chaidir, Selasa (10/11).
Rencananya pelaksanaan rapid test akan dilaksanakan pada 29 November hingga 5 Desember mendatang. Guna mengetahui kondisi para petugas KPPS yang akan bertugas saat pemungutan suara. "Dengan begitu, hasil dari rapid test tersebut untuk menjamin semua KPPS tidak ada yang reaktif. Kalaupun ada yang reaktif, tentu bisa diantisipasi dan dicari pengganti secepatnya," jelasnya.
Tidak hanya KPPS saja, lanjut Chaidir, KPU Kobar juga akan melakukan uji swab dengan PCR. Mengingat menjelang pencoblosan hingga setelahnya itu bakal sering bertemu dengan banyak orang. "Maka kami memutuskan untuk swab. Ini semua dilakukan semata-mata penyelenggara Pemilu itu telah menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dari pemerintah pusat," jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa kabar pelaksanaan rapid test dan swab sudah diberitahukan kepada KPPS dan anggota KPU. "Kami berharap semuanya bisa berjalan dengan lancar. Karena masih banyak tugas KPU untuk menyukseskan seluruh tahapan Pilgub Kalteng 2020," pungkasnya. (rin/sla)