PANGKALAN BANTENG - Warga RT 01, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) digegerkan dengan temuan jenazah salah satu pekerja pelangsir timbang sawit dalam keadaan tergantung, Rabu (18/11) sekitar pukul 04.00 WIB.Sementara ini penyebab korban gantung diri masih belum diketahui secara pasti dan dalam penyelidikan lebih lanjut aparat berwajib.
Korban gantung diri berinisial GN (26) ditemukan oleh istrinya dalam keadaan tidak bernyawa. Saat itu kondisi leher tergantung dengan seutas tali kain berwarna kuning di gudang solar penimbangan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit tempat bekerja sekaligus tempat tinggal mereka.
Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar Tukadi mengatakan, korban diketahui sehari-harinya bekerja sebagai pelangsir penimbang sawit di peron penimbangan sawit milik P. Menurutnya berdasarkan keterangan Ketua RT setempat, korban tidak banyak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Terlebih ketika ada kegiatan di desa, korban jarang terlihat.
Hingga saat ini pihak desa belum mengetahui latarbelakang GN nekat mengakhiri hidupnya secara tragis, namun kuat dugaan hal itu dipicu oleh permasalahan rumah tangga. "Istrinya juga bekerja di tempat yang sama sebagai kerani. Dalam keseharian korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat, dugaan ada masalah keluarga yang menjadi motif GN melakukan gantung diri," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Banteng, Ipda Rino Heriyanto mengungkapkan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh AZ (24) yang merupakan istri korban dalam kondisi meninggal dunia tergantung di pintu masuk gudang solar.Mengetahui hal itu istri korban segera memberitahu peristiwa yang menimpa suaminya kepada P yang merupakan pemilik penampungan buah kelapa sawit. "Setelah diberitahu oleh AZ bahwa suaminya gantung diri, kemudian P melaporkan ke Polsek Pangkalan Banteng," ungkapnya.
Bersama warga jenazah GN kemudian diturunkan kemudian langsung dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk dilakukan visum. (tyo/sla)