SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 26 November 2020 09:21
Satgas Kurang Maksimal Tegakkan Prokes
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT-Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rudianur menilai kinerja Satuan Tugas Penanganan Covid -19 Kabupaten Kotim masih lembek. Pasalnya belakangan ini makin banyak masyarakat yang melanggara protokol kesehatan akibat kurangnya pengawasan.

"Protokol kesehatan harus ditegakkan harus itu. Tidak bisa ditawar-tawar. Tapi faktanya saat ini saya melihat prokes itu banyak diabaikan. Kumpul tanpa jaga jarak dianggap sepele, harusnya satgas melalui tim patroli menyisir ruang ruang publik hingga ke sentral berkumpulnya masyarakat, "kata Rudianur, Rabu ( 25/11).

Rudianur menyebutkan bahwa penegakan prokes sudah menjadi kewajiban. Hal ini dilakukan demi kebaikan bersama untuk segera memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kotim yang sudah berjalan hampir 10 bulan ini. Menurutnya aparat di dalam satgas harus rajin patroli untuk mengawasi pelaksanaannya (prokes) di lapangan.

“Kalau ada yang melanggarnya harus ditindak tanpa pandang bulu, mau itu acara pemerintahan ataupun kegiatan swasta kalau melanggar mesti ditindak tegas,” tegasnya.

Saat ini ledakan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi karena  pengabaian prokes. Selain itu juga wabah ini dianggap hal yang biasa. “Saya melihat wabah ini sudah dianggap. Jadi jangan bertanya kapan berakhirnya wabah kalau masyarakat kita masih mengabaikan prokes,” ujarnya bernada kesal.

Ia mengungkapkan bahwa sejak awal mulai menentang kebijakan pemerintah daerah yang membuka kembali kegiatan belajar mengajar di jenjang SD dan SMP. Ia berpendapat kebijakan itu berisiko tinggi dan berpotensi membuat ledakan baru jumlah pasien positif Covid-19. Ternyata tidak berselang lama akhirnya terjadi ledakan pasien positif dalam bebebarapa pekan terakhir seiring kebijakan membuka sekolah itu diterapkan.

Ia menegaskan bahwa semua pihak harusnya mencontoh sikap tegas Kapolri Idham Azis yang menindak siapapun yang mengabaikan prokes hingga berujung kepada pencobotan dua Kapolda dan Kapolres itu.

“Anehnya lagi justru satgas yang harusnya menjadi pencegah pelanggaran prokes justru menjadi pendukung akan kebijakan saat itu untuk membuka sekolah dan tiba-tiba ledakan pasien positif  terjadi, tapi untungnya kebijakan tidak dilaksanakan berlanjut,” kata dia. (ang/sla)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers