PROKAL.CO,
PANGKALAN BUN – Evakuasi tujuh penambang emas yang tersisa di kawasan Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara, akhirnya dihentikan. Keputusan itu disampaikan Pemkab Kobar saat konferensi pers, Rabu (25/11).
Kepala Basarnas Palangka Raya Haryadi mengatakan, upaya evakuasi dilakukan sejak menerima kabar kecelakaan kerja tersebut. Dari sepuluh penambang emas secara tradisional, hanya tiga yang berhasil dievakuasi.
”Hingga hari ke tujuh tidak ada hasil. Padahal, segala upaya telah kami lakukan untuk mencari tujuh orang penambang yang berada dalam satu lubang,” kata Haryadi.
Haryadi mengungkapkan, banyak kendala yang menyulitkan pencarian. Terutama sempitnya lubang tambang yang menyulitkan proses evakuasi. ”Kendala paling dominan selama proses evakuasi adalah cuaca, karena belakangan ini sering terjadi hujan dan membuat proses evakuasi juga semakin terhambat,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, material batu, pasir, dan tanah yang memenuhi lubang tambang, kian menyulitkan evakuasi. Anggota Basarnas hanya bisa menjangkau kedalaman18 meter, sementara lubang tambang tersebut diperkirakan kedalamannya mencapai 65-70 meter.
”Kami sempat mencari melalui lubang tambang di sekitar, namun juga nihil. Tidak ada hasil. Selanjutnya sesuai SOP pencarian, setelah tujuh hari ketika tidak ada hasil, maka ditutup pencarian dan selanjutnya dilakukan pemantauan,” katanya.