JAKARTA - Sektor jasa mengelola pesta pernikahan (wedding organizer) menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi Covid-19. Berbagai pembatasan akibat pandemi menjadikan, WO mengalami pengurangan hingga pembatalan pesta pernikahan.
CEO & Founder Event and Wedding Organizer, Ethel Riadi mengatakan kondisi tersulit itu terjadi ketika masa-masa awal pandemi. Penurunannya pun, dikatakan cukup drastis hingga menggeliat kembali ketika pembatasan dilonggarkan.
"Dari Maret sampai PSBB transisi bulan Juli Agustus itu, pengantin baru bisa mengeluarkan tanggal lagi," ujar Ethel dalam live IG Katadata bertema Pesta Pernikahan di Masa Pandemi, Jumat (27/11).
Selama masa ini, Ethel mengatakan, pesta pernikahan kemudian mengadaptasikan dengan protokol penanganan Covid-19. Seperti, memakai masker, menjaga jarak, mengecek suhu tubuh, mencuci tangan hingga pembatasan jumlah tamu.
"Kalau pernikahan di dalam gedung itu 25%. Nah, kita pun tidak berani terlalu banyak, maksimal 100 tamu keluarga. Paling yang lainnya live streaming," imbuh dia.
Ethel pun menambahkan, timnya juga mesti berjibaku untuk menyiapkan konsep dan strategi agar bisnisnya tetap bisa bertahan di masa pandemi. Selain terus berupaya melayani sepenuh hati, dia pun mengakomodir konsep pernikahan yang banyak diminati seperti konsep intim (intimate) bersama keluarga inti.
Ia mencontohkan, pengaturan pesta pernikahan di garden yang hanya dihadiri oleh keluarga inti. Sementara tamu umum, akan disediakan live streaming lewat aplikasi online mulai dari zoom ataupun live IG. Pembayaran secara digital seperti menggunakan OVO atau QR Code pun disediakan.
"Kita berlomba-lomba memberikan pelayanan dan harga terbaik. Bekerja dengan hati dan kita berusaha dengan biaya seminimal mungkin. Range harganya, kalau normal kita sekitar Rp 12,5 juta sih," pungkasnya.(***)