SAMPIT- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akhirnya mewujudkan impian petani di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, untuk memiliki mesin panen kombinasi. Dengan alat ini, waktu panen bakal lebih cepat dibanding manual. Keuntungan juga berlipat karena selama ini para petani menyewa dari daerah lain dengan harga yang cukup mahal.
”Selama ini perputaran uang petani banyak ke luar daerah yakni dengan menyewa mesin panen ke Pulang Pisau. Belum lagi banyak petani kami yang harus menggunakan jasa ojek dalam mengangkut hasil tani,” ungkap Soleh, salah seorang petani di Desa Lempuyang.
Dengan alat ini petani dapat memanen padi seluas 10 hektare setiap harinya. Serta tidak memerlukan banyak tenaga seperti panen konvensional. Demikian halnya dengan kualitas dan kuantitas padi yang dihasilkan tidak perlu diragukan dengan menggunakan alat mesin pertanian ini.
Camat Teluk Sampit Juliansyah berterima kasih atas bantuan mesin panen ini. Dia berharap akan ada bantuan-bantuan alat pertanian lainnya karena lahan pertanian di Teluk Sampit sangat luas.
”Masih banyak kendala dalam memajukan pertanian di Teluk Sampit. Semoga dengan adanya bantuan mesin panen ini menjadi awal kesejahteraan para petani,” kata Juliansyah.
Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi mengatakan bantuan mesin panen kombinasi atau yang disebut combine harvester yang berjumlah 1 unit ini merupakan langkah pembuka dalam membantu petani. Dia berjanji Pemkab akan menambah alat pertanian lainnya hingga kebutuhan alat pertanian tercukupi. Sehingga petani pun sejahtera.
”Ini sebagai pembuka. Insya Allah tahun depan 10 unit, anggaran perubahan 10 unit, di APBD (anggaran pendapatan belanja daerah ) murni kalau bisa 20 unit khusus untuk wilayah Selatan ini,” ujar Supian Hadi.
Plt Kepala Dinas Pertanian Marjuki mengatakan bantuan mesin panen kombinasi merupakan komitmen Pemkab Kotim dalam memajukan pertanian. Sebelumnya, dalam peluncuran Kartu Tani, para petani di desa tersebut telah mengusulkan bantuan mesin panen tersebut.
”Dengan bantuan mesin panen kombinasi ini keuntungan petani dapat meningkat karena lebih hemat dalam biaya panen, yakni sekitar 50-60 persen,” ujar Marjuki.
Mesin panen ini akan ditempatkan di Balai Penyuluh Pertanian Teluk Sampit. Setiap kelompok tani boleh mengusulkan untuk menggunakannya secara bergantian.
Kotawaringin Timur memiliki lahan pertanian sekitar 23.000 hektare. Sebagian besar berada di Kecamatan Teluk Sampit, dengan luas 11.616 atau sekitar 58 persen dari lahan pertanian keseluruhan.(oes)