SAMPIT - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Handoyo, meminta pemerintah daerah untuk menyurati perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit. Tujuannya agar segera membentuk konsorsium untuk membantu perbaikan jalan lingkar selatan sekitar Kota Sampit.
Menurutnya, hingga saat ini kejelasan untuk pembangunan ruas jalan itu tidak jelas. Sementara ruas jalan di dalam perkotaan semakin rusak parah, karena dilalui berbagai jenis truk muatan berat.
”Untuk jalan lingkar saya rasa sudah selayaknya itu swasta yang kita ajak. Bisa dilakukan dengan sistem konsorsium supaya segera bisa difungsionalkan. Karena itu ruas jalan provinsi jadi tidak salah jika pemerintah kabupaten mengambil alih penanganan melalui pihak swasta tadi,”ujar Handoyo, kemarin.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan cek lapangan. Memang kondisi jalan itu bukan seperti ruas jalan di perkotaan, namun berubah menjadi kubangan besar.
“Saya cek ke sana sendiri, ternyata betul sopir-sopir keluhkan jalan itu berbahaya jika dilewati. Jadi jangan coba-coba pakai mobil biasa, bisa terjebak di tengah kubangan danau itu yang besarnya sampai 15 meter dan ke dalaman sampai 1 meter. Sungguh berbahaya,”beber politikus Partai Demokrat ini.
Handoyo melanjutnya, dengan kondisi anggaran pembangunan yang terbatas saat ini, menyebabkan perbaikan ruas jalan yang menjadi wewenang pemerintah provinsi itu terus terabaikan. Dirinya pun sudah beberapa kali menyuarakan agar pemerintah provinsi segera memperbaiki jalan itu.
Sementara itu, salah seorang sopir angkutan, Ariansyah mengaku jalan lingkar selatan Kota Sampit tersebut memang tidak bisa dilewati lagi. Mereka berharap agar bisa diperbaiki. Kalau sudah bisa dilewati maka mereka, para sopir truk CPO tidak akan lewat dalam perkotaan lagi.
”Mau lewat jalur mana lagi sementara jalan lingkar sudah rusak parah. Kalau trak kami bawa muatan bisa celaka di sana,”cetusnya.
Handoyo berharap, agar DPRD Provinsi Kalteng khususnya wakil dari dapil Kotim bisa menyuarakan masalah ini ke Gubernur. “Kami minta wakil-wakil kami di DPRD Kalteng bisa bicara ke gubernur soal kondisi jalan ini. Mau sampai kapan seperti ini. Kami lewat dalam kota dihujat disalahkan. Lewat jalan lingkar mencelakakan kami sendiri. Memangnya kami bisa lewat jalan udara,”cetusnya.(ang)