PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat, pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di provinsi ini mengalami perlambatan pada tahun 2020. Hal ini tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kalteng.
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro menyebutkan, IPM Kalteng tahun 2020 hanya sebesar 71,05 atau tumbuh 0,20 persen dengan peningkatan 0,14 poin dibandingkan tahun 2019. Pertumbuhan tersebut tentunya jauh lebih melambat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
”Perlambatan capaian IPM tahun 2020 disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan komponen. Seperti halnya penurunan pengeluaran perkapita dalam satu tahun, sedangkan komponen lainnya masih tetap tumbuh positif,” katanya, Senin (4/1)
Dikatakannya pula, penurunan pendapatan per kapitan tersebut salah satunya diakibatkan oleh menurunnya aktivitas ekonomi, serta terjadinya sejumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah pekerja di berbagai sektor.
”Dua aspek tersebut turut memengaruhi dimensi standar hidup layak yang mengalami penurunan, sehingga berdampak terhadap penurunan pendapatan per kapitan,” ucapnya.
Eko melanjutkan, jika melihat pertumbuhan IPM tahun-tahu sebelumnya, pembangunan manusia di Kalteng terus mengalami kemajuan. IPM di provinsi ini meningkat dari 65,96 pada tahun 2010 menjadi 70,91 pada tahun 2019. IPM Kalteng pada saat itu rata-rata tumbuh sebesar 0,81 persen per tahun dan meningkat dari level sedang menjadi tinggi sejak tahun 2018.
Namun demikian menurutnya, pandemi Covid-19 telah membawa sedikit perubahan dalam pencapaian pembangunan manusia. Hal tersebut dibuktikan dengan IPM Kalteng pada tahun 2020 tercatat hanya tumbuh 0,20 persen, atau melambat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya.
”Kenaikannya pun sangat tipis dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun lalu. Ya, memang kita akui bahwa hal ini merupakan dampak pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 kemarin,” terang Eko.
Sementara untuk IPM di tingkat kabupaten dan kota juga mengalami hal yang sama. Pada tahun 2020, pencapaian pembangunan manusia tidak terjadi perubahan yang signifikan. Urutan IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten Seruyan dengan 67,58, sedangkan urutan teratas masih ditempati oleh Kota Palangka Raya pada angka 80,77.
”Pada 2020 ini IPM kabupaten dan kota hanya mengalami sedikit peningkatan. Pada periode ini, hanya tiga kabupaten dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Gunung Mas, Kotawaringin Timur dan Katingan,” pungkasnya. (sho/gus)