SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Kamis, 07 Januari 2021 20:35
Peringatan Pertempuran 14 Januari Digelar Sederhana
PERSIAPAN : Panitia bersama Pengurus Angkatan Muda Penerus Pertempuran (AMPP) 14 Januari 1946, saat membahas persiapan acara. (SYAMSUDIN/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN - Peringatan Pertempuran 14 Januari 1946 akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski tetap digelar tetapi akan dilaksanakan secara sederhana mengingat situasi pandemi Covid -19. 

Ketua Angkatan Muda Penerus Pertempuran (AMPP) 14 Januari 1946, Syamsudin mengatakan bahwa kepanitiaan sudah terbentuk dan konsepnya juga sudah tersusun tinggal pelaksanaan saja. Jika sebelumnya beragam kegiatan dilakukan seperti napak tilas, acara seremoni dan lainnya, kali ini acara yang digelar adalah tahlil dilaksanakan di masjid Al Baido Kumai pada Jumat pekan depan. 

Jumlah jamaah tahlil juga akan dibatasi sesuai Protokol Kesehatan (Prokes) termasuk juga tidak melibatkan Forkopimda. Kemudian pada tanggal 14 Januari akan dibagikan 100 bingkisan untuk keluarga pejuang.  

"Untuk kegiatan kita kurangi, tapi untuk bingkisan kita perbanyak, kalau tahun sebelumnya hanya 47 sekarang 100," kata Syamsudin didampingi sekretaris AMPP, ketua panitia Naumi Muttaqin, dan tokoh pendiri AMPP, Kamis (7/1). 

Bantuan itu juga sekaligus sebagai sumbangsih saat pandemi bagi keluarga pejuang yang diantara mereka ada yang terdampak. Pada kesempatan ini ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kobar yang telah memberikan dukungan dalam kegiatan rutin tahunan tersebut. 

Pendiri AMPP 14 Januari 1946, Wawan menambahkan bahwa dalam kondisi apapun peringatan Pertempuran 14 Januari ini tetap harus dilaksanakan dan diperingati, termasuk pada situasi pandemi seperti sekarang ini. Hanya saja protokol kesehatan tetap harus dijalankan. 

Pada momen ini, Wawan juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemkab Kobar yang selalu memberikan bantuan kepada AMPP. Namun kedepan harapannya tidak hanya sekedar bantuan tetapi lebih bagaimana agar AMPP ini bisa mandiri melalui pembinaan dan pemberdayaan dari Pemkab Kobar.  

Senada juga disampaikan Sekretaris AMPP, Ahmad Subandi, menurutnya AMPP ini perlu ada peningkatan dan tidak hanya mengharap bantuan dari Pemkab Kobar. Harapannya Pemkab memberi ruang karena AMPP memiliki potensi untuk bisa mandiri. 

Kemandirian yang dimaksud secara riil bisa diwujudkan dengan adanya pemberdayaan anak pejuang atau bisa dalam bentuk prakarya untuk pembentukan usaha kecil menengah dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini pihaknya ingin menyampaikan banyak hal termasuk salah satunya ingin mendorong pemkab agar menggali segala potensi Pertempuran 14 Januari 1946 lebih dalam agar bisa dikenang sejarah tersebut. 

“Jika tidak dilesatrikan, seiring perkembangan zaman anak cucu dan generasi tidak tahu sejarah. Bisa juga diwujudkan dengan memasukkan sejarah pertempuran tersebut ke dalam kurikulum muatan lokal dibuatkan semacam regulasi kemudian diajarkan pada sekolah dasar dan lanjutan. Tujuannya agar diketahui bahwa pertempuran dalam memperjuangkan kemerdekaan tidak hanya di luar pulau seperti di Surabaya tetapi di Kumai juga sama,” terangnya. 

Seperti diketahui bahwa tanggal 14 Januari merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, khususnya masyarakat Kecamatan Kumai yang diharapkan mendapat pengakuan pemerintah pusat sebagai bagian sejarah perjuangan bangsa ini. 

Tanggal 14 Januari 1946 silam terjadi sebuah peristiwa pertempuran antara para pejuang Indonesia di Kumai melawan tentara NICA Belanda yang mencoba kembali menjajah untuk menduduki kawasan Kumai. (sam/sla)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers