SAMPIT – Perairan Sungai Mentaya sekitar Kota Sampit dinilai makin rawan akan serangan buaya. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Jaga Sampit pun makin gencar mengingatkan warga untuk mengurangi aktivitas di sungai.
Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah mengimbau masyarakat agar secepatnya melaporkan apabila melihat kemunculan buaya, terutama di sekitar perairan sekitar kota. Laporan bisa disampaikan langsung ke BKSDA maupun melalui petugas kelurahan, kecamatan, maupun aparat kepolsian dan TNI.
”Laporan masyarakat ini penting guna mendata kemudian memetakan keberadaan buaya-buaya tersebut,” ujar Muriansyah, Jumat (15/1).
Imbauan tersebut telah disertakan dalam papan dan spanduk peringatan yang di pasang di sejumlah kawasan yang berpotensi terjadinya kemunculan buaya. Masyarakat juga diimbau mengubah perilaku yang bisa memicu berdatangannya buaya-buaya ke sekitar permukiman. Di antaranya tidak membuang sampah rumah tangga ke sungai dan memelihara unggas di dekat sungai.
”Apalagi sampah rumah tangga yang berisi aroma tak sedap seperti bagian tubuh ikan atau ayam, ini akan mengundang buaya mendekati perairan di sekitar permukiman,” jelasnya.
Pantauan Radar Sampit, sebagian masyarakat masih banyak yang membuang sampah rumah tangga ke sungai. Ini bisa dilihat secara kesat mata di sepanjang pesisir Sungai Mentaya. Hal ini tentu menambah kekhawatiran akan kemunculan buaya.
BKSDA kini tengah gencar memasang papan peringatan ke sejumlah kawasan yang dinilai rawan kemunculan dan serangan buaya. Ada 27 papan peringatan yang akan di pasang di sejumlah titik di 7 kecamatan di Kotim. Di antaranya Kecamatan MB Ketapang sebanyak 5 papan peringatan, Kecamatan Seranau 4 papan peringatan, dan Kecamatan Baamang 1 papan peringatan.
Selanjutnya, akan dipasang pula di Desa Pelangsian, Desa Ganepo, Bagendang Hulu, Jaya Kelapa, Pulau Hanaut, Kecamatan Teluk Sampit. ”Kalau di dalam kota papan peringatan lebih kepada imbauan, beda untuk wilayah selatan karena di sana memang habitatnya,” kata Muriansyah.
Untuk diketahui buaya sudah ada yang masuk perairan sekitar kota. Salah satunya di sekitar Sungai Mentawa, Kecamatan MB Ketapang. Sebab itu imbauan dan peringatan harus betul-betul dipahami dan ditaati masyarakat.
Baru-baru ini, serangan buaya sudah beberapa kali terjadi. Di antaranya di Desa Pelangsian, Mentawa Baru Ketapang yang mengakibat Bahriah (74) warga setempat kehilangan tangan kirinya, dan di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, yang mengakibatkan Aditya (10) , seorang anak mengalami luka-luka.
BKSDA pun sudah memasang perangkap dan pancing di dua lokasi serangan buaya tersebut. Namun hingga kini buaya belum juga tertangkap. (oes/ign)