PALANGKA RAYA – Pandemi Covid-19 di Kota Palangka Raya belum terbendung di tengah kian gencarnya program vaksinasi. Jumlah angka kematian pasien dan terkonfirmasi virus korona terus bertambah. Akibatnya, rumah sakit di wilayah itu tak mampu lagi menangani jumlah pasien yang terus membengkak. Sebagian terpaksa dirawat di rumah sakit.
Di sisi lain, jumlah pasien meninggal juga kian bertambah hingga mencapai 107 jiwa. ”Satu pasien meninggal dunia dan pengawalan kami guna menjaga keamanan petugas medis yang melakukan pemakaman maupun keluarga pasien yang turut hadir di lokasi. Saya tetap tekankan protokol kesehatan,” kata Perwira Pengendali Polresta Palangka Raya Ipda Ketut Pardiasa, Kamis (4/2).
Dia menuturkan, pengawalan dilakukan mulai dari pemberangkatan jenazah dari rumah sakit hingga pemakaman. Hal itu untuk memastikan seluruh prosesi berjalan aman dan lancar.
”Almarhum merupakan seorang kakek berusia 81 tahun yang dikonfirmasi sebagai pasien positif Covid-19. Pasien meninggal dunia saat dirawat di RSUD Doris Sylvanus Kota Palangka Raya,” tuturnya.
Kabag Ops Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian menambahkan, pihaknya akan terus bekerja keras menekan laju penyebaran. Hemat membeberkan, sesuai hasil tracing dari tim deteksi dini, warga terpapar Covid-19 di Palangka Raya didominasi klaster keluarga. Salah satunya disebabkan ada kegiatan keluarga yang sifatnya tidak terpantau tim satgas.
Dia menekankan, semakin meningkatnya pasien Covid-19, program kampung tangguh dicanangkan dan diperkuat untuk menekan penyebaran virus tersebut. Apalagi rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien terpapar Covid-19.
”Rumah sakit penuh, karena itu banyak yang diisolasi di rumah. Kami akan libatkan ketua RT dan tokoh masyarakat agar berperan aktif memutus mata rantai dan memantau warga yang terkonfirmasi Covid-19,” jelasnya.
Dia menambahkan, berbagai upaya akan terus dilakukan, sehingga benar-benar angka terkonfirmasi Covid-19 bisa terus ditekan. Termasuk jumlah kematian yang tertinggi di Bumi Tambun Bungai. (daq/ign)