SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 02 Mei 2016 11:20
Awas, Serbuan Gepeng Jelang Ramadan
PERLU DICEGAH: Petugas gabungan dari Satpol PP dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur, mendata sejumlah gepeng hasil razia, beberapa waktu lalu.(FOTO: Dok. AMIRUDIN/RADAR SAMPIT)

SAMPIT- Bulan  Ramadan masih sekitar sebulan lagi. Namun Satuan Polisi Pamong Praja Kotawaringin Timur telah bersiap mengantisipasi serbuan gelandang dan pengemis ke daerah itu.

Kepala Satpol PP Kotim Rihel mengatakan pihaknya fokus menyiapkan anggotanya mencegah gepeng dari luar daerah masuk ke Kotim, khususnya Kota Sampit. Sebab saat bulan puasa, biasanya daerah itu menjadi tujuan utama  gepeng.

 ”Kedatangan gepeng sudah kami antisipasi sejak saat ini. Biasanya mereka datang sebelum momentum Ramadan. Setiap tahun kita selalu melakukan hal yang sama. Tapi kini beda lagi. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kami sudah mempersiapkan sejumlah rencana, agar gepeng ini tak lagi menggangu dan meresahkan masyarakat,” ucap Rihel, Minggu (1/5).

Dari operasi yang sudah berjalan selama ini. Masih banyak gepeng yang berkeliaran di Kota Sampit. Kebanyakan gepeng yang terjaring razia petugas gabungan Satpol PP dan dinas sosial setempat, berasal dari luar daerah. Ada yang berasal dari luar kabupaten, bahkan luar provinsi. Hal tersebut dikhawatirkan kembali terjadi saat Ramadan ini.

 ”Ini yang akan kita cegah nantinya,”ujarnya.

Menurut Rihel Kota Sampit menjadi lahan yang cukup menjanjikan bagi para gepeng. Sebab warga Sampit dinilai royal dalam bersedekah. Apalagi saat bulan Ramadan, warga berlomba berbuat kebajikan. Hal ini lah yang menjadi alasan para gepeng  ”menyerbu” Kota Sampit saat Ramadan.

  ”Penghasilan para gepeng besar. Bayangkan saja pengakuan mereka (gepeng) satu orang bisa memberi dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Kalau yang memberi ada 50 orang saja, uang yang mereka dapat bisa mencapai Rp 500 ribu dalam satu hari. Beberapa waktu lalu, kami juga pernah menemukan, rumah gepeng yang memiliki perabotan mewah,” ungkapnya.

Dalam mengatasi permasalahan gepeng dirinya kembali meminta semua masyarakat bekerja sama. Caranya dengan tidak memanjakan gepeng dengan member uang ketika dimintai sedekah. Bagi masyarakat yang ingin bersedekah bisa menyalurkan langsung ke tempat atau orang yang jelas memerlukan. Misalnya panti asuhan ataupun lembaga penyalur sedekah.

”Meski kita merasa iba terhadap gepeng itu jangan memberi uang. Dengan begitu mereka akan berhenti untuk mengemis sendirinya.  Mereka akan beralih ke profesi lain,” harapnya. (mir/oes)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers