PANGKALAN BANTENG - Belum sempat menyala sejak dipasang pada akhir 2015 lalu, penerangan jalan umum (PJU) solar cell di tikungan Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 61-62 Kecamatan Pangkalan Banteng sudah dikerjai orang tak bertanggung jawab. Satu dari empat PJU bernilai puluhan juta rupiah itu, baterainya hilang.
”Sekitar seminggu lalu, saat saya ke kebun di pagi hari sudah terlihat salah satu kotak di tiang itu jebol, dan sepertinya bagian dalamnya dicuri. Tapi saya tidak tahu apa yang diambil,” ungkap Stuarjo, warga pemilik kebun di sekitar lokasi PJU tersebut.
Dikatakannya, PJU yang rusak memang terletak di bagian ujung tikungan, tepatnya berada di kawasan yang tidak terlihat dari rumah penduduk yang ada di pinggir jalan Trans Kalimantan itu.
”Lampu ini paling ujung kalau dilihat dari rumah terakhir warga sini. Jadi malingnya mudah saja mengambil, apalagi kalau malam PJU ini kan belum berfungsi,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, keluhan warga akan ketiadaan PJU di Jalan Jenderal Ahmad Yani 61-62 telah terkabul di akhir tahun 2015. Namun hingga kini sejumlah warga mempertanyakan fungsi PJU yang ditenagai oleh baterai dari solar cell itu. Empat PJU yang ditaksir bernilai puluhan juta rupiah itu ternyata tak berfungsi, jalanan di kawasan tersebut tetap gelap gulita seperti pada malam-malam sebelumnya.
”Sudah dipasang, dan sepertinya itu PJU baru dan teknologinya canggih. Tapi kalau malam tidak menyala,” ungkap Yohanes, warga Desa Sungai Hijau yang setiap malam melintas di kawasan yang tepat bersebelahan dengan gerbang masuk desa tempat tinggalnya itu.
Diakuinya, pemasangan PJU itu memberi angin segar untuk mencegah tingginya kecelakaan lalulintas. Selain karena wilayahnya gelap, jalan di lokasi itu juga berkelok.
”Sering pengendara motor bahkan mobil masuk ke tanah kosong di kanan jalan itu, karena jalan gelap dan tidak sadar kalau jalan belok ke kiri,” terangnya. (sla/yit)