PANGKALAN BANTENG - Ramadan masih sebulan lagi, namun tanda-tanda kenaikan harga kebutuhan pokok sudah mulai terasa. Selain beras dan telur, harga gula juga naik. Bahkan, kenaikan harga gula sangat cepat, hanya dalam hitungan jam.
Zilvana, pemilik toko kelontong di Pangkalan Banteng, mengaku kaget dengan kenaikan harga gula. ”Kemarin pagi saya pesan beberapa karung gula dengan sistem DO (delivery order) dengan harga sudah naik menjadi Rp 710 ribu per sak, namun sore harinya saat memesan kembali untuk tambahan, harga sudah melonjak menjadi Rp 730 ribu per sak,” katanya
Dengan kenaikan tersebut, maka harga jual eceran yang dilepas ke konsumen mencapai Rp 17 ribu per kilogram.”Kalau seperti ini bisa-bisa Ramadan nanti, gula tembus Rp 20 ribu,” katanya.
Pihaknya berharap, pemerintah bisa melakukan operasi pasar guna mencegah terjadinya gejolak harga seperti tahun-tahun sebelumnya saat Ramadan.
Hal serupa juga diungkapkan pemilik toko sembako lainnya, Ramadhianto. Harga gula tahun ini naik lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu.
”Tahun kemarin, seminggu menjelang Ramadan baru naik. Tahun ini harga gula bisa jadi akan naik tajam,” katanya.
Menurutnya, ada dua jenis gula pasir yang dijual ke pasaran; gula pasir yang berwarna putih bersih dan gula pasir yang warnanya sedikit kecoklatan. Kedua jenis gula pasir tersebut kini sama-sama mengalami kenaikan.
”Gula pasir yang putih itu kita jual Rp 16 ribu per kilogram, kalau yang agak kecoklatan lebih mahal dan kita lepas Rp 17 ribu per kilogram,” katanya lagi.
Perbedaan harga tersebut karena harga kulakan berbeda dan tingkat kemanisan juga berbeda. ”Yang agak coklat lebih manis jika dibandingkan dengan yang putih bersih. Jadi harganya jelas berbeda,” katanya.
Para pedagang di Pasar Karang Mulya juga mulai merasakan dampak kenaikan harga gula dan kebutuhan lainnya. Yati, salah satunya. Kenaikan beberapa kebutuhan pokok menyebabkan pelanggan membatasi jumlah barang yang dibeli, sehingga pendapatan berkurang.
”Sepantasnya harga kebutuhan pokok itu turun semua karena harga BBM juga sudah turun, tapi ini malah naik, jadi pembeli sedikit berkurang,” ucapnya. (sla/yit)