PALANGKA RAYA – Pengembangan olah lahan pertanian di kawasan food estate Kalimantan Tengah (Kalteng) terus pacu dan diperluas. Seperti Untuk musim tanam tahun 2021 ini, pemerintah telah mendapat target pengembangan yang harus direalisasikan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng Sunarti menyebutkan, pengembangan food estate tahun ini masih difokuskan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, dimana ekstensifikasi lahan untuk tahun 2021 ditergetkan 22.500 hektare dan untuk intesifikasinya seluas 43 ribu hektare.“Saat ini untuk intensifikasi sudah olah lahan dan sebagian besar sudah tanam. Sedangkan untuk ekstensifikasi dalam tahap konstruksi untuk cetak sawah,” katanya, Senin (24/5) kemarn.
Kemudian lanjutnya, untuk intensifikasi yang saat ini tengah berjalan diupayakan dapat terlaksana dengan baik dan bisa diselesaikan sesuai terget. Pemerintah menargetkan lahan yang diolah tersebut sudah bisa digunakan untuk musim tanam April-September (Asep) nanti. Sedangkan untuk ekstensifikasi ditergetkan untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar). ”Jadi yang sudah berjalan sekarang ini terus dikawal, sehingga mampu selesai untuk musim tanam ini,” tukas Sunarti.
Lebih lanjut ia menyebutkan, di satu sisi pihaknya juga akan memacu penyelesaian target tanam 2020 yang sebagian belum selesai, terutama di kawasan A5 Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Pihaknya berupaya menyelesaikan sisa target tanam tersebut pada awal bulan Juni tahun ini, sesuai dengan hasil rapat koordinasi bersama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan).
“Di A5 ini saluran irigasinya baru selesai, ada sekitar 722 hektare yang diharapkan pada awal bulan depan sudah selesai. Artinya pada Juni nanti, target 2020 kemarin sudah selesai semua dan tidak ada lagi yang tersisa lagi,” tambahnya.
Sunarti mengakui, bahwa tahun 2020 kemarin terdapat sejumlah persoalan sehingga membuat realiasasi luas tanam sedikit mengalami kendala. Salah satunya cuaca ekstrim yang menyebabkan banjir di lokasi lahan yang akan ditanami. ”Namun dengan irigasi yang sudah selesai, tentu kendala-kendalanya bisa diminimalisir. Hal ini juga diharapkan untuk tahun 2021 ini, agar targetnya dapat terealisasi dengan baik,”tandasnya.(sho/gus)
ISTIMEWA/MMC KALTENG
PENINJAUAN: Kunjungan tim dari Kementrian Pertanian ke kawasan food estate di Desa Bentuk Jaya Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, belum lama ini.
Areal Food Estate Terus Diperluas
PALANGKA RAYA – Pengembangan olah lahan pertanian di kawasan food estate Kalimantan Tengah (Kalteng) terus pacu dan diperluas. Seperti Untuk musim tanam tahun 2021 ini, pemerintah telah mendapat target pengembangan yang harus direalisasikan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng Sunarti menyebutkan, pengembangan food estate tahun ini masih difokuskan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, dimana ekstensifikasi lahan untuk tahun 2021 ditergetkan 22.500 hektare dan untuk intesifikasinya seluas 43 ribu hektare.“Saat ini untuk intensifikasi sudah olah lahan dan sebagian besar sudah tanam. Sedangkan untuk ekstensifikasi dalam tahap konstruksi untuk cetak sawah,” katanya, Senin (24/5) kemarn.
Kemudian lanjutnya, untuk intensifikasi yang saat ini tengah berjalan diupayakan dapat terlaksana dengan baik dan bisa diselesaikan sesuai terget. Pemerintah menargetkan lahan yang diolah tersebut sudah bisa digunakan untuk musim tanam April-September (Asep) nanti. Sedangkan untuk ekstensifikasi ditergetkan untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar). ”Jadi yang sudah berjalan sekarang ini terus dikawal, sehingga mampu selesai untuk musim tanam ini,” tukas Sunarti.
Lebih lanjut ia menyebutkan, di satu sisi pihaknya juga akan memacu penyelesaian target tanam 2020 yang sebagian belum selesai, terutama di kawasan A5 Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Pihaknya berupaya menyelesaikan sisa target tanam tersebut pada awal bulan Juni tahun ini, sesuai dengan hasil rapat koordinasi bersama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan).
“Di A5 ini saluran irigasinya baru selesai, ada sekitar 722 hektare yang diharapkan pada awal bulan depan sudah selesai. Artinya pada Juni nanti, target 2020 kemarin sudah selesai semua dan tidak ada lagi yang tersisa lagi,” tambahnya.
Sunarti mengakui, bahwa tahun 2020 kemarin terdapat sejumlah persoalan sehingga membuat realiasasi luas tanam sedikit mengalami kendala. Salah satunya cuaca ekstrim yang menyebabkan banjir di lokasi lahan yang akan ditanami. ”Namun dengan irigasi yang sudah selesai, tentu kendala-kendalanya bisa diminimalisir. Hal ini juga diharapkan untuk tahun 2021 ini, agar targetnya dapat terealisasi dengan baik,”tandasnya.(sho/gus)