Sebagai urat nadi perekonomian masyarakat, Sungai Arut di Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, harus terjaga ekosistemnya. Hal ini penting agar warga bantaran tetap dapat menikmati potensi perikanan untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Bukan hanya kaya dengan berbagai potensi ikan endemik, Sungai Arut juga menyimpan potensi Udang Galah dengan kualitas terbaik. Untuk menjaga ekosistem dan potensi perikanannya, maka aktivitas illegal fishing dengan penggunaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) harus dilarang.
“Illegal fishing seperti dengan setrum dan racun dapat mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada di sungai,” kata Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah saat menutup lomba mancing Udang Galah Bupati Cup II di Kampung Sega, Mendawai, Minggu (31/10).
Menurutnya untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem sungai, untuk itu digelar lomba memancing Udang Galah memperebutkan piala bergilir Bupati Kobar serta hadiah utama satu unit sepeda motor dua dan uang jutaan rupiah.
Tidak kurang 600 orang dari 200 tim yang mengikuti lomba mancing yang mengambil spot di simpang tiga muara Sungai Arut, lomba memancing Udang Galah tidak hanya diikuti peserta dari Kobar tetapi juga dari Provinsi Kalimantan Barat, Sumatera, Kabupaten Kotawaringin Timur, Lamandau, dan Sukamara.
“Perlombaan mancing untuk mengembangkan bakat dan hobi serta menjadi wadah silaturahmi sebagai upaya untuk mempromosikan Kabupaten Kobar sebagai kawasan destinasi wisata,” harapnya.
Selain itu, ia berharap kegiatan tersebut juga membawa dampak bagi perekonomian masyarakat melalui pergerakan roda ekonomi pelaku UKM. Kegiatan yang sudah berlangsung selama dua kali tersebut juga akan kembali diadakan pada tahun berikutnya, dengan hadiah yang lebih menarik lagi. “Kita jaga aset kita ini, dengan semakin maraknya kegiatan yang berpusat di Sungai Arut, maka masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya kita menjaga lingkungan,” pungkasnya. (tyo/sla)