NANGA BULIK– Perilaku oknum Aparatur Sipil Negera (ASN) satu ini tak patut ditiru, bukannya menjadi teladan, pria yang menjadi pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah itu justru mabuk minuman keras dan bugil serta mengamuk di salah satu rumah warga.
Kejadian tak senonoh ini terjadi pada Selasa (17/5) lalu sekitar pukul 19.00 WIB di Desa Petarikan, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau.
Pelaku bernama Dadang (30) ini mengamuk di rumah warga bernama Rendi (25) tanpa sebab yang pasti. "Dia mengamuk dalam keadaan mabuk berat karena pengaruh alkohol, bahkan tanpa busana dan membawa senjata tajam," ujar Rendi.
Menurutnya bukan hanya malam itu saja pelaku mabuk dan mengamuk, tapi sudah sering terjadi. Bahkan warga sudah banyak yang tahu kalau pelaku sering mabuk-mabukan.
Karena sering meresahkan, masyarakat pun sudah tidak bisa diam lagi dan melaporkan Dadang ke Polsek Lamandau.
"Kenapa saya laporkan, supaya bisa jadi efek jera bagi pelaku serta pelajaran bagi pegawai negeri yang lain. Mereka sebagai abdi Negara mestinya jadi contoh yang baik bagi masyarakat,” tandasnya.
Rendi menyebutkan dia melapor karena pelaku sebagai guru yang memiliki banyak murid, bagaimana jadinya dunia pendidikan kalau ada tenaga pendidik yang moralnya demikian.
Ia juga berharap agar pemerintah daerah memberikan sanksi bagi pelaku serta melakukan pembinaan, sehingga bisa memiliki moral dan etika yang baik.
Sementara, plt Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Disdikjar), Drs Tahan mengaku telah menerima laporan tersebut dan pihaknya saat ini masih mempelajari kasusnya.
"Tentu akan ada tindakan, namun kami masih menunggu, sebab kasusnya dan kabarnya sudah dilaporkan ke kepolisian, jadi kami menunggu kepastian hukumnya dulu," jelas Tahan.
Terpisah, Kapolsek Lamandau Iptu Rusni membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut. Dan saat ini, pihaknya masih melakukan proses pengumpulan bukti dan keterangan saksi.
"Kasusnya dalam penanganan penyidik kami, saat ini masih diproses. Kebetulan saya baru menjabat sebagai Kapolsek, sehingga kami masih butuh konsultasi terlebih dahulu dengan Polres Lamandau," ujar Rusni dihubungi koran ini. (mex/fm)