Luasan area hutan dan lahan yang terbakar sepanjang 2023 di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mencapai 700 hektare. Sedangkan jumlah kasus karhutla lebih dari 60 kasus. Kecamatan Kumai dan Kecamatan Arut Selatan masih menjadi wilayah yang paling sering terjadi karhutla sepanjang 2023.
Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono menyampaikan, Polres Kobar telah melakukan mitigasi dengan sosialisasi, penyebaran maklumat, dan melakukan proses pendinginan di daerah rawan karhutla. “Bahkan aksi pemadaman di beberapa lokasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kobar,” tegasnya, Jumat (25/8). Pascakebakaran menjadi kewenangan kepolisian untuk mengungkap asal mula api. Bayu telah memerintahkan semua kapolsek dan satreskrim untuk mengambil langkah dan memanggil para pemilik lahan maupun saksi. “Selain memanggil pemilik lahan, kita juga dapat memeriksa saksi-saksi, untuk dapat mengungkap pelaku pembakar lahan,” tegasnya.
Selama ini kepolisian menghadapi kendala keterbatasan saksi untuk mengungkap kasus karhutla. Sebab, pembakaran lahan kebanyakan dilakukan pada malam hari. Dia mengimbau masyarakat tidak melakukan membakar lahan karena bisa dengan cepat meluas dan sulit dipadamkan. “Saya ingatkan kepada masyarakat khususnya di Kobar agar tidak membakar lahan, terutama di Kecamatan Kumai dan Arut Selatan,” pungkasnya. (tyo/yit)