PANGKALAN BUN - Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Kontribusi sektor pertanian tercermin lewat kontribusinya dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDPRB). Selain itu sektor pertanian, mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, ekspor hasil-hasil pertanian khususnya perkebunan. Untuk itu pemerintah daerah
Kabupaten Kotawaringin Barat, memprioritaskan pengembangan sektor pertanian dalam pembangunan. Hal tersebut disampaikan oleh Plh Sekda Kobar Juni Gultom, dalam acara pertemuan teknis penyuluh pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin (4/11/2023).
Menurut Juni Gultom, Ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan menjadi persoalan kritikal yang harus senantiasa dikelola dengan baik untuk memperkuat sektor pertanian sebagai pengendali inflasi dalam menghadapi krisis pangan dunia yang saat ini menjadi isu global.
"Oleh karena itu dalam membangun sektor pertanian harus siap menyusun program program penguatan pangan secara masif melalui beberapa langkah strategis yaitu yang pertama kita harus mampu mengidentifikasi komoditas pangan yang tepat dalam menghadapi krisis pangan dunia serta fokus mendorong pengembangannya, " Kata Juni Gultom.
Kemudian yang Kedua, adalah fakta bahwa lahan pertanian semakin menyusut karena alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian. Hal ini dinilai dapat menjadi ancaman nyata ketahanan pangan, apabila tidak dibarengi dengan upaya menggenjot peningkatan produksi.
Ketiga, penguatan program diversifikasi pangan lokal secara masif.
Pada saat ini masyarakat kita sangat tinggi ketergantungan pada beras sebagai sumber makanan pokok, oleh karena itu kementerian pertanian RI menargetkan konsumsi beras turun ke posisi 85 kg per kapita per tahun, dari sekitar 92 kg per kapita pada 2020 .
Keempat semakin merosotnya tenaga kerja di bidang pertanian akibat dari ketidak tertarikan generasi muda terhadap dunia pertanian sehingga tenaga kerja pertanian sebagaian besar di dominasi generasi yang sudah lansia hal ini perlu adanya program program pertanian modern secara digital maupun mekanisasi sehingga pertanian dapat menarik minat generasi muda.
"Mencermati kondisi global dan nasional serta adanya kekhawatiran dunia terhadap terjadinya krisis pangan sudah selayaknya kita di daerah tidak hanya berpangku tangan tanpa bisa berbuat sesuatu.apapun," Ujar Juni Gultom.
Dimana menurutnya, Daerah harus selalu siap dan terus memajukan pertanian dengan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan prioritas pembangunan pertanian di daerah maupun Nasional.
Lanjutnya, korporasi petani dan modernisasi pertanian guna pengendalian inflasi dan antisipasi krisis pangan dunia. Dan di daerah harus bisa memanfaatkan dan menciptakan peluang-peluang untuk terus berbenah diri menuju kinerja dan capaian yang lebih baik. (sam/sla)