SAMPIT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pendidikan keagamaan dan pembentukan karakter generasi muda. Pada tahun 2025, insentif bagi guru mengaji akan dinaikkan menjadi Rp2,5 juta per orang, dan program ini juga akan diberikan kepada pendeta.
"Program insentif guru mengaji tetap kita lanjutkan. Pada 2025, pendeta juga akan mendapatkan insentif. Karena status mereka sama, mendidik umat dan anak-anak kita agar memiliki budi pekerti luhur," ujar Bupati Kotim Halikinnor.
Halikinnor menekankan bahwa pemberian insentif ini merupakan bentuk penghargaan bagi tokoh agama yang berperan penting dalam pendidikan moral dan spiritual.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh tokoh agama yang berperan penting dalam pendidikan moral dan spiritual mendapatkan perhatian yang layak. Dengan memberikan insentif yang memadai, kami berharap tugas mereka bisa berjalan lebih optimal," jelasnya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kotim Sanggul Lumban Gaol menjelaskan bahwa kenaikan insentif ini telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Total anggaran yang disiapkan untuk insentif guru mengaji dan pendeta mencapai Rp5 miliar.
"Tahun 2024, insentifnya Rp1,8 juta per orang. Mulai 2025, insentif naik menjadi Rp2,5 juta per orang. Selain itu, kami juga memastikan pendeta yang belum terdata akan segera dimasukkan dalam program ini," pungkas Sanggul.
Dengan program ini, Pemkab Kotim berharap dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan keagamaan di daerah, sekaligus memberikan penghargaan kepada para tokoh agama yang berperan besar dalam membangun moral dan karakter masyarakat. (yn/yit)