PANGKALAN BUN – Demo yang digelar warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Kobar dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara di Bundaran Pancasila, Selasa (28/6), disebut-sebut sempat diancam. Oknum pengancam meminta warga tak menggelar demo sebagai respons terhadap penyegelan yang dilakukan TNI AU Lanud Iskandar tersebut.
”Kami mau demo ini pun ditahan, beberapa orang warga diancam," ungkap Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kobar Mardani.
Mardani tak menjelaskan lebih jauh pihak yang mengancam tersebut. Dalam demo itu, mereka menyampaikan delapan tuntutan kepada TNI AU Lanud Iskandar. Aksi itu sebagai buntut penyegelan sejumlah bangunan rumah dan pekarangan milik warga di Gang Banteng RT.24 Jalan Pasanah, Kelurahan Sidorejo, dan Natai Buana, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pada Kamis (23/6) lalu.
Sekitar 250 orang turun ke jalan. Mereka berorasi di Bundaran Pancasila, lalu berkeliling Kota Pangkalan Bun sambil membawa berbagai spanduk.
Mardani mengatakan, hal itu sebagai bentuk penolakan pihaknya terhadap sikap oknum TNI AU Lanud Iskandar terhadap masyarakat sipil.
"Yang jelas kami dari berbagai elemen dari KNPI maupun masyarakat itu menolak kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI Lanud Iskandar," ujar Mardani.
Mardani menuding adanya penyalahgunaan wewenang yang dilakukan TNI AU Lanud Iskandar atas penguasaan lahan seluas 3.000 hektare dengan melakukan galian C, illegal logging, dan penanaman kelapa sawit di wilayah yang sebenarnya juga berfungsi sebagai hutan Kota Pangkalan Bun. (jok/ign)