SAMPIT – Komandan Landasan Udara (Danlanud) Iskandar Pangkalan Bun Letkol Pnb Ucok Enrico Hutadjulu mengatakan, masyarakat bebas dalam menyampaikan pendapatnya, namun alangkah baiknya berbicara dengan duduk bersama. 

"Masalah intimidasi, tidak mungkin. Kemarin kita melaksanakan pelepasan police line. Intinya adalah saya sangat sayang kepada masyarakat, tidak ada kebencian dan bentuk apapun, saya ambil kebijakan untuk sambil menunggu surat. Walaupun kita lihat tadi ada aksi demo, tapi aksi demo yang damai dan terima kasih Polri yang sudah menjaga amannya jalan aksi damai ini," ucap Danlanud, Selasa (28/6).

Danlanud menambahkan, sengketa ini akan diselesaikan. Pelepasan police line juga merupakan itikad baik TNI dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kita siapkan segala sesuatu untuk hal yang tidak diinginkan, masalah intimidasi kita tidak ada. Buat apa kita mengintimidasi mereka, demo itu hak asasi menyampaikan hak pendapat, untuk intimidasi sama sekali tidak ada. Kalau saya intimidasi, tidak mungkin saya melepas police line. Kita sudah damai, tidak ada permasalahan," tukasnya.

Terkait dengan tuntutan aksi demo yang meminta Danlanud mundur, Ucok merasa bingung. TNI punya struktur organisasi yang jelas. Persoalan lahan tidak terkait dengan jabatan. Siapa pun yang menjadi Danlanud, akan selalu tersandung masalah jika sengketa ini tidak segera diselesaikan. ”Ini tanah negara yang harus dipertahankan," tegas Ucok.

Demonstrasi ini mendapatkan pengawalan khusus dari puluhan anggota Polres Kobar. Selain itu lalu lintas sedikit semerawut dan karena Bundaran Pancasila ditutup sementara.

Pihak TNI AU Lanud Iskandar juga melakukan penjagaan pada gerbang pintu masuk Lanud dengan bersenjata lengkap. Untuk mobil warga yang melewati jalan tersebut dilakukan pemeriksaan untuk pengamanan agar tidak terjadi hal yang diinginkan. (jok/yit)