PANGKALAN BUN – Sebanyak 75 peserta dari Kotawaringin Barat (Kobar) secara resmi dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Rody Iskandar untuk mengikuti ajang tahunan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang digelar di Palangka Raya. Kontingen ini berasal dari perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Kobar. Para peserta akan ambil bagian dalam berbagai cabang lomba yang menjadi bagian dari perhelatan budaya akbar tersebut.
Sekda Kobar Rody Iskandar menekankan pentingnya menjaga nama baik daerah selama mengikuti FBIM. Para peserta tidak hanya menampilkan kemampuan terbaiknya, tetapi juga menjadikan festival ini sebagai ajang mempererat silaturahmi antardaerah se-Kalimantan Tengah.
“Melalui FBIM, kita bisa berinteraksi, bersosialisasi, dan saling memahami keberagaman budaya. Tunjukkan sikap toleransi dan jaga nama baik daerah,” pesan Rody.
Beberapa cabang lomba yang akan diikuti oleh kontingen Kobar antara lain lomba memasak tradisional, lomba Karungut, dan berbagai lomba kesenian lainnya. Seluruh persiapan telah dilakukan sejak jauh hari, dengan harapan Kobar mampu menorehkan prestasi dan mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi.
FBIM tahun 2025 ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah. Ajang ini menjadi momen penting dalam pelestarian seni dan budaya lokal, serta sebagai wadah untuk menampilkan kekayaan budaya dari berbagai kabupaten dan kota yang ada di Bumi Tambun Bungai.
Selain menjadi kegiatan budaya unggulan di Kalimantan Tengah, FBIM juga termasuk dalam daftar 110 event unggulan nasional yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) yang dikurasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Dengan demikian, eksistensi FBIM turut memperkuat promosi pariwisata daerah ke tingkat nasional bahkan internasional.
Dengan semangat dan persiapan yang matang, kontingen Kobar diharapkan dapat memberikan penampilan terbaik dalam ajang FBIM 2025. Lebih dari sekadar lomba, keikutsertaan ini juga menjadi langkah konkret dalam memperkenalkan serta melestarikan budaya lokal yang menjadi kekayaan tak ternilai bangsa Indonesia. (sam/yit)