SAMPIT – Mendekati Lebaran, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok semakin bergejolak. Harga komoditas yang naik tak terkendali, terutama pelengkap sajian Lebaran, yang naik sekitar 50 persen dibanding hari biasa.
”Paling banyak dicari kacang kupas dan belinjo, tapi harganya naik sekali. Kenaikan hingga setengah harga jual dari harga normal,” kata Nadia, pedagang bahan kebutuhan pokok di Pasar Keramat, Rabu (29/6).
Dia merinci, harga kacang kupas yang sebelumnya Rp 33 ribu, naik menjadi Rp 45 ribu; belinjo Rp 55 ribu menjadi Rp 75 ribu. Selain itu, komoditas yang paling banyak diburu untuk olahan Lebaran, yakni gula merah, meski harga stabil, namun stoknya menipis dan langka. Padahal, permintaan masyarakat cukup tinggi.
Ibu Daud, warga yang tengah berbelanja bahan pokok menuturkan, kenaikan harga sangat memberatkan perekonomian keluarganya. Apalagi ekonomi masyarakat menengah ke bawah tengah terpuruk, sehingga agak kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga tinggi.
”Berat sekali bagi masyarakat ekonomi lemah. Harus dicukup-cukupkan. Tidak setiap hari bisa beli, jatah belanjaan juga dikurangi,” ujarnya.
Warga Baamang mengaku harus pintar membagi uang agar bisa berlebaran dengan sajian yang mencukupi bagi keluarga. Bahkan, dia kerap mengurangi jatah makanan sehari-hari demi mencukupkan uang untuk keesokan harinya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sementara itu, komoditas lainnya yang sejak awal Ramadan naik, seperti ayam dari Rp 28 ribu menjadi Rp 31 ribu, diperkiran harganya bisa mencapai Rp 35 ribu mendekati Hari Raya Idul Fitri. Kemudian, ayam kampung saat ini mencapai Rp 75 ribu dari harga sebelumnya Rp 65 ribu.
Siah, pedagang ayam mengatakan, stok penjualan daging ayam ikut berkurang lantaran puasa. Sebagian pelanggan yang rata-rata penjual makanan memilih libur saat Ramadan. Biasanya sehari dia bisa menjual 100 – 150 ekor, sekarang hanya 50 ekor.
”Beginilah, penjualan berkurang karena pelanggan pulang kampung. Apalagi harga sekarang naik terus,” tandasnya. (rm-75/ign)