SAMPIT – Pemandangan di Pengadilan Agama Sampit, Selasa (2/8) pagi kemarin, bisa jadi meluluhlantakkan hati Alfian Noor. Betapa tidak, saat menghadiri sidang perceraiannya dengan Nurul Fatimah, sang istri malah datang bersama pria lain; Ali Said. Padahal Alfian masih ingin mempertahankan bahtera rumah tangganya. Apalagi agenda sidang kemarin adalah mediasi.
Ali Said, adalah pegawai Disdukcapil Kotim, yang kabarnya digerebek warga bersama Fatimah, Rabu (27/7) lalu. ”Saya belum resmi cerai, ia malah sama pria itu (Ali Said) ke sini (Pengadilan Agama),” ungkap Alfian tanpa bisa menyembunyikan sakit hatinya.
Alfian mengaku sangat berharap rumah tangga dengan Fatimah yang sudah berjalan delapan tahun itu baik-baik saja. Meski pukulan telak didapatnya pada Rabu malam lalu saat bersama warga menggerebek istrinya berduaan dengan Ali Said yang statusnya masih suami sah salah satu PNS di Setda Kotim.
Padahal, saat digerebek di barak di Jalan Ir Juanda Gang Mustika, Rabu (27/7) malam silam, Fatimah dan Ali sudah membuat surat pernyataan. Isinya, Ali yang menjabat kabid di Disdukcapil Kotim itu, berjanji tak lagi mengganggu istri Alfian. Serta Alfian tidak akan menuntut keduanya, asal tidak mengulangi perbuatan tersebut. kasus itu dianggap selesai secara kekeluargaan.
Namun, belum lama berjalan, Fatimah ngotot ingin bercerai. Dia mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Dalam prosesnya, dia kerapkali didampingi Ali. ”Padahal bagi saya yang sudah, ya sudahlah. Saya mempertahankan rumah tangga karena kasihan tiga anak kami,” ungkapnya.
Namun dalam sidang mediasi kemarin, harapan Alfian harus pupus. Mediasi gagal. Fatimah mengaku tak mau lagi hidup dengan pria tersebut. Bahkan saat Alfian tengah duduk bersama kuasa hukumnya Bambang, istrinya Fatimah menghampirinya. Cekcok mulut sempat terjadi. ”Saya ingin semuanya baik-baik, itu saja,” kata Alfian.
Namun tidak bagi Fatimah. Dia ingin menyudahi hubungan keduanya. ”Sudah, kasihan anak-anak, jangan seperti ini kamu,” kata Fatimah.
Mendengar hal tersebut Alfian mengaku tak habis pikir. Seharusnya, menurut dia, jika memikirkan anak-anak harusnya istrinya mempertahankan hubungan rumah tangga mereka. ”Ini bukan kasihan dengan anak-anak namanya, kalau kasihan jangan cerai,” ungkap Alfian.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sementara Ali tampak santai menunggu di kursi tunggu di luar ruang sidang. Dia menunggu Fatimah menjalani sidang mediasi dengan Alfian. ”Memang keterlaluan, masa belum cerai saja sudah bawa calonnya itu ke sini,” kata kuasa hukum Alfian.
Alfian tampaknya tidak tinggal diam. Secara tegas dia akan melaporkan ulah Ali ke Bupati Kotim Supian Hadi. Mengingat Fatimah masih sah sebagai istrinya, sementara Ali masih sah sebagai suami seorang pejabat di lingkungan Setda Kotim.
Alfian membantah isi gugatan yang diajukan istrinya yang menyebut dia tidak pernah menafkahinya, dan berselingkuh .”Kalau saya tidak menafkahi, itu tidak benar. Uang di rekening dia itu pemberian saya selama ini, ada sekitar Rp 50 juta. Menyebut saya selingkuh, yang ada dia yang selingkuh. Ini bukti surat pernyataannya saat digerebek kemarin, malah kalian melihat sendiri belum resmi cerai mereka berdua sudah sama-sama ke sini, apa kepentingannya dia (Ali) ke sini,” ujarnya.
Terpisah Setda Kotim Putu Sudarsana mengaku belum menerima laporan adanya dugaan perselingkuhan pejabat di Disdukcapil Kotim. ”Belum ada laporan, kalau memang benar silakan laporkan saja, kita akan segera tindaklanjuti,” ungkap Putu.
Jika itu benar, menurut Putu, yang bersangkutan siap-siap menerima sanksi. ”Ini ada juga Ady Candra (Kasubag Bantuan Hukum dan HAM Setda) nanti mereka yang akan saya suruh turun kalau ada laporan,” pungkas Putu. (co/dwi)