PANGKALAN BUN - Kabut asap akibat kebakaran lahan mulai muncul di Pangkalan Bun sejak akhir pekan lalu. Sejumlah penerbangan pun terganggu karena jarak pandang terlalu pendek.
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun Khairul Batubara melalui Kasubag TU Ade Sutarman mengatakan, kabut asap sudah cukup parah sehingga jarak pandang saat pagi hari sangat terbatas. Sesuai dengan hasil pantauan menara UPBU, jarak pandang pukul 06.15 WIB hanya 100 meter. Dalam kondisi normal, jarak pandang 1.800 meter bisa untuk take off ataupun landing. Akibatnya, sejumlah maskapai menunda penerbangan.
Seperti Wing Air rute Pangkalan Bun-Semarang yang mestinya berangkat pukul 06.30 WIB harus ditunda sampai jarak pandang normal. Setelah 50 menit menunggu, Wing Air baru diberangkatkan.
Selanjutnya Kalstar Aviation yang seharusnya berangkat pukul 07.00 WIB, delay sekitar 20 menit. Hal yang sama juga terjadi pada Trigana Air yang mestinya landing pukul 07.00 WIB, namun ditunda beberapa saat. Sementara Garuda Indonesia tidak terdampak karena jadwal terbangnya agak siang.
---------- SPLIT TEXT ----------
"Kabut tadi pagi (kemarin) cukup parah. Baru kali ini asap tebal dan membuat tiga maskapai delay karena landasan tertutup asap," kata Ade Sutarman di ruang kerjanya, Senin (8/8).
Seperti yang terpantau dari menara UPBU Iskandar Pangkalan Bun bahwa pada pukul 07.30 WIB di runway 13 jarak pandang hanya 1.000 meter dan di runway 31 jarak pandangnya sudah 2000 meter pada pukul yang sama.
Branch Manager Kalstar Aviation Pangkalan Bun mengatakan, terkait dengan kabut asap ini baru pertama kali terjadi. Sehingga akubatnya jadwal penerbangan ke semua rute mengalami perubahan 20 menit.
"Delay akibat kabut asap hanya 20 menit saja. Tapi jadwal yang lain menyesuaikan juga," kata mursalin.
Megi salah satu penumpang pesawat Wing Air mengaku harus menunggu lama. Padahal dirinya sudah memilih maskapai yang paling pagi ke Semarang.
"Agak kecewa sih. Tapi mau gimana lagi karena kabut asap yang pesawat juga menunggu jarak pandang normal baru berangkat," bebernya. (rin/yit)