PULANG PISAU – Bencana kebakaran lahan dan kabut asap akhirnya menggiring Presiden Joko Widodo ke Kalteng, Kamis (24/9). Setelah melihat kondisi di Pulang Pisau, pria asal Solo, Jateng, itu menyimpulkan bahwa kondisi Kalteng parah. Sebelum kedatangan Presiden RI ke-7 itu, telah terkonfirmasi bahwa sudah sepuluh perusahaan yang diduga terlibat pembakaran lahan disegel Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Jokowi mengaku serangan asap membuat matanya perih. Kondisi ini sudah darurat dan harus ditindaklanjuti. Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu berinisiatif membangun kanal untuk membantu mengatasi persoalan ini. Dana dan tenaga teknis akan ditanggung pemerintah pusat.
”Nanti akan dikirim prajurit ke Kalteng. Tidak ada yang lain solusinya, hanya kanal. Dan dana itu dari pusat. Sekitar satu atau dua minggu (pemerintah) akan melakukan mobilisasi dari pusat. Sudah harus dibuat kanal, bupati dan gubernur sudah diajak bicara, tinggal pelaksanaan. Ini sudah tanggap darurat,” tuturnya.
Jokowi mengakui kondisi ini sudah sangat parah. Pantauan satelit yang diterimanya, ada 1.808 titik api di Kalteng.
Menteri Koordinator Polhukam Luhut Panjaitan yang ikut rombongan presiden kemarin mengaku pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang dianggap lalai. ”Koordinasi sudah dilakukan, kami akan bahas lagi. Ke depan, maunya Pak Presiden, pembuatan kanal dan tindakan tegas tanpa pandang bulu,” ujarnya singkat.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sudah berkoordinasi dengan Polda Kalteng terkait pemeriksaan dan penyelidikan perusahaan yang terlibat. Sehari sebelumnya, KLHK mengaku telah menyegel sepuluh perusahaan perkebunan atas dugaan pembakaran lahan (lihat infografis).
Menurut Kepala Sub Direktorat Penyidikan Perusahaan Lingkungan, Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK, Shaifuddin Akbar, pihaknya sedang mendalami bukti sehingga bisa ditingkatkan ke proses penyidikan.
”Sepuluh perusahaan itu berada di Palangka Raya, Katingan, Kotim, dan Pulang Pisau. Terbaru, yakni BAF, kami segel pada Senin lalu. Sedangkan BEST dan KLS (disegel) pada Selasa lalu. Ketiga perusahaan ini juga satu grup dengan BEST Group yang beromisili di Pulpis,” ujar Akbar.
Dituturkan lagi, penyegelan berupa pemasangan plang dan pemberian PPNS line itu bertujuan untuk menahan sementara lokasi bekas terjadinya kebakaran, sehingga tidak dibersihkan atau diutak-atik.
”Sudah ada dua orang yang terindikasi kuat menduduki status tersangka. Mengenai siapa dia, nanti ya. Yang jelas saat ini masih dalam penyelidikan. Itu dari 10 perusahaan yang disegel,” jelasnya.
KLHK tetap berpegang pada Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada pasal itu ada pula delik pidananya, yakni pasal 98 dan 9 serta108 tentang pembukaan lahan dengan cara membakar.
” Dalam Pasal 98 UU Kehutanan, ancamannya minimal 3 tahun dan maksimal 10 tahun penjara dengan denda minimal Rp 3 miliar dan maksimal Rp 10 miliar,” tegasnya.
Dikonfirmasi terkait penyegelan itu, Manager Legal BEST Group M Wahyudi Bima Dharta membenarkan. Namun dalam kedudukan tersebut, lahan masih milik masyarakat dan pihak perusahaan belum membuka di lahan tersebut.
Kata Bima, sebetulanya upaya pemadaman api dari perusahaan sudah dilakukan secara maksimal. Namun mereka masih kewalahan dan kebakaran terus terjadi. ”Benar ada tiga penyegelan di tiga perusahaan dalam satu grup,” ujarnya melalui telepon genggam.
Kunjungan Jokowi kemarin memang terkesan mendadak. Dia didampingi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Koordinator Polhukam Luhut Panjaitan, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Ada juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Dandrem, Kapolda Kalteng, PJS Gubernur Kalteng Hadi Prabowo, dan unsur muspida dari Kalsel dan Kalteng. Jokowi datang dengan pengawalan ketat petugas kepolisian, paspampres, dan TNI.
Dalam kunjungan itu, Jokowi langsung menuju Desa Sakakajang dan melihat lokasi kebakaran. Kemudian melanjutkan pantauan langsung di Jembatan Tumbang Nusa. Sekitar 30 menit, dia kembali ke Jabiren untuk melaksanakan salat Zuhur di Masjid Al Jabir.
Di Desa Sakakajang, Jokowi menggunakan helm dan masker. Tanpa sungkan dia melihat ke lokasi kebakaran sambil berkoordinasi dengan para menteri. Terlihat dia sangat terkejut dengan kondisi di lapangan akibat kebakaran lahan dan hutan tersebut.
Para awak media tidak diperkenan mendekat saat dia meninjau langsung. Sedangkan di Jembatan Tumbang Nusa, Jokowi tampak serius bersama beberapa menteri melihat parahnya kabut asap melanda Kalteng. Sekitar 30 menit berkoordinasi, rombongan langsung meninggalkan lokasi dan meluncur ke Banjarmasin. (daq/dwi)
Perusahaan yang Disegel KLHK
PT Central Sejahtera Sukses (CSS) Palangka Raya 400 hektare
PT Arjuna Utama Sawit (AUS) Katingan 100 hektare
PT Hutan Sawit Lestari (HSL) Katingan 400 hektare
PT Nusantara Sawit Persada (NSP) Kotim 1.000 hektare
PT Globalindo Alam Perkasa (GAP) Kotim 500 hektare
PT Suryamas Cipta Perkasa (SCP) Pulang Pisau 2.000 hektare
PT Menteng Kencana Mas (MKM) Pulang Pisau 1.000 hektare
PT Bahaur Era Sawit Tama (BEST) Pulang Pisau 200 hektare
PT Karya Luhur Sejati (KLS) Pulang Pisau 200 hektare
PT Berkah Alam Fajar Mas (BAFM) Pulang Pisau 200 hektare