SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi daerah kelima di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mendapatkan pembangunan Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Proyek itu dikerjakan melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Peletakan batu pertama dilakukan di halaman Kantor Kemenag Kotim, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (3/7).
Gedung ini akan dibangun seluas 15 x 20 meter dengan total anggaran sebesar Rp2,7 miliar. Pembangunan sepenuhnya dibiayai dari dana SBSN dan akan dilaksanakan oleh pihak provinsi, sedangkan Kantor Kemenag Kotim hanya tinggal menerima kunci saat selesai.
”Anggaran ini murni dari SBSN. Kami hanya terima jadi. LPJ seluruhnya ditangani provinsi,” ujar Kepala Kemenag Kotim Nur Widiantoro.
Dia menjelaskan, Kotim memenuhi syarat untuk mendapatkan gedung PLHUT karena jumlah calon jamaah hajinya tergolong besar.
”Tahun ini saja kita memberangkatkan 217 jamaah haji, dan yang masih antre untuk berangkat jumlahnya sudah ribuan,” tambahnya.
Asisten I Setda Kotim Rihel yang turut hadir dan melakukan peletakan batu pertama mengatakan, dipilihnya Kotim sebagai lokasi pembangunan PLHUT sangat tepat. Salah satu alasannya, karena kesiapan lahan yang dimiliki Kotim dibanding daerah lain.
”Awalnya gedung ini rencananya dibangun di Palangka Raya, tapi karena di sana tidak ada lahan, maka dipindah ke Kotim. Kami siap dari sisi lahan dan juga kebutuhan, karena jumlah calon haji dan umrah di Kotim sangat banyak,” katanya.
Rihel juga menambahkan bahwa keberadaan PLHUT akan memangkas berbagai proses administrasi yang selama ini cukup menyulitkan masyarakat, khususnya yang berasal dari wilayah pelosok.
”Selama ini masyarakat harus bolak-balik ke bank dan Kemenag. Kalau dari Sampit mungkin tidak terlalu jauh, tapi untuk warga dari pedalaman seperti Parenggean, ini sangat membebani, apalagi harus menginap dan makan,” ungkapnya.
Pemerintah daerah, lanjut Rihel, juga tidak menutup kemungkinan akan berperan dalam penyediaan tambahan lahan jika dibutuhkan di masa mendatang.
”Kalau nanti memang harus dipisah atau diperluas, kita siap,” katanya.
Hadirnya PLHUT, pelayanan akan dilakukan secara terpadu dalam satu tempat, termasuk pendaftaran dan pembatalan keberangkatan haji maupun umrah. Bank mitra juga nantinya akan membuka layanan di dalam gedung ini, sehingga masyarakat tidak perlu repot berpindah-pindah lokasi.
Hal ini juga ditegaskan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Kalteng Hasan Basri. Ia menyebut, pembangunan PLHUT di Kotim menjadi yang kesekian di provinsi ini setelah Kotawaringin Barat, Barito Timur, Katingan, dan Barito Selatan. Tahun ini, selain Kotim, Kabupaten Pulang Pisau juga mendapat pembangunan serupa.
”PLHUT ini ditujukan untuk memberikan pelayanan terbaik dan nyaman bagi calon jemaah haji. Di dalam gedung tersedia ruangan bagi Bank Syariah mitra penerima setoran haji seperti Muamalat, BSI, dan lainnya, agar jemaah bisa langsung menyelesaikan seluruh proses pendaftaran dalam satu lokasi,” katanya. (yn/ign)