PALANGKA RAYA - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palangka Raya menaikkan tarif kepada seluruh pelanggan. Perusahaan daerah itu beralasan, kenaikan itu harus dilakukan untuk menghindari kerugian yang diperkirakan sebesar Rp 4 miliar lebih.
Direktur PDAM Kota Palangka Raya Tridoyo saat menggelar jumpa pers kemarin (22/8) menjelaskan, selama 8 tahun lebih PDAM tidak pernah menaikkan tarif. Sedangkan, biaya opersional dan perawatan terus meningkat. Untuk menutupi biaya tersebut, pihaknya akan menaikan tarif per September 2016 ini sekitar 48 persen dari tarif sebelumnya.
"Rencana penyesuaian tarif PDAM itu kita laksanakan bulan ini. Rencana ini sudah lama kami sampaikan, dan per September resmi kita naikkan sekitar 48 persen dari tarif sebelumnya," paparnya.
Menurut Tridoyo, jika tidak dinaikkan, PDAM akan mengalami kerugian miliaran rupiah. Untuk itu, perlu adanya penyesuaian antara operasioal yang dikeluarkan dengan pendapatan, untuk menunjang kegiatan badan usaha milik daerah tersebut.
"Seharusnya apabila perusahaan yang sehat itu tiap 2 tahun tarif harus naik, karena pengelolaan, perawatan dan biaya listrik selalu naik. Kalau tidak dinaikan, PDAM akan mengalami kerugian sekitar Rp 4 Miliar lebih," tegasnya.
Dikatakannya pula, selama ini pihak PDAM berusaha menghemat anggaran dengan mengatur perawatan. Perawatan dan pencucian jaringan yang harusnya dilakukan 4 kali, terpaksa hanya 2 hingga 3 kali perbulan.
"Penghematan ini kita lakukan agar pengeluaran bisa ditekan. Namun, setelah dihitung dan dilakukan berbagai simulasi, biaya tidak bisa tertutupi jika tarif tidak dinaikan. Dengan kenaikan ini harapan kita keuangan PDAM bisa sehat," imbuh Tridoyo.
Gayung bersambut, kenaikan tarif PDAM tersebut juga mendapat dukungan dari Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie Andriati Lambung. Bahkan menurutnya, dewan menilai kenaikan tarif tersebut dinilai lambat.
"Ini terlalu lamban, seharusnya sejak lama dinaikkan. Apalagi setelah kita diskusi dan berdialog terkait tarif PDAM ini, apabila kita tidak ada penyesuaian maka kita akan mengalami kerugian Rp 4 miliar lebih. Ya, kami sangat mendukung sekali," tandasnya. (arj/vin/gus)