SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap penyakit rabies yang ditularkan hewan. Kasus tersebut merebak di sejumlah daerah, termasuk kabupaten tetangga.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Triyono mengatakan, berbagai kasaus rabies di daerah lain, seperti Gunung Mas, Murung Raya, Sukamara, dan Kapuas, harus menjadi pelajaran bagi masyarakat Kotim agar tidak terjadi kasus yang sama.
”Terkadang masyarakat lengah. Mereka pikir karena lukanya kecil, jadi tidak masalah dan bisa sembuh dengan sendirinya. Padahal, dengan gigitan sekecil apa pun bisa sangat berbahaya. Kalau dibiarkan lebih dari tiga hari, virus rabies bisa menyebar sampai ke otak,” katanya, Rabu (31/8).
Menurutnya, kurangnya kesadaran masyarakat cukup memprihatinkan. Seharusnya, meski luka yang disebabkan gigitan hewan hanya berupa goresan kecil, korban yang digigit tetap harus segera mendapatkan pengobatan dengan datang ke tempat pelayanan kesehatan dan secepatnya diberikan vaksin anti rabies (VAR).
Meskipun belum terbukti tertular penyakit rabies, tetap harus diberikan VAR. Pasalnya, untuk gejala rabies ini memang tidak akan langsung terlihat. Membutuhkan waktu inkubasi selama dua tahun, barulah korban gigitan bisa dijamin bebas dari rabies.
”Sebenarnya di Kotim kasus gigitan yang disebabkan hewan terjadi setiap bulan, kurang lebih 51 laporan kasus telah kami terima sejak Januari hingga Agustus ini. Meskipun tidak semuanya positif rabies, tapi, jangan sampai menurunkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi penularan penyakit ini,” ujarnya.
Sebelum berobat ke tempat pelayanan kesehatan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah memberikan pertolongan pertama kepada korban yang digigit. Hal itu bisa dilakukan dengan mencuci luka bekas gigitan dengan sabun di bawah aliran air mengalir, minimal selama 15 menit sampai luka tersebut benar-benar bersih.
”Cara ini cukup efektif. Persentasenya sekitar 90 persen. Tidak apa-apa kalau ketika mencuci sampai keluar darah malah bagus, dengan begitu bakteri atau virusnya bisa keluar bersama darah tersebut. Tapi tetap saja, meski sudah dicuci harus segera berobat ke tempat pelayanan kesehatan,” tutur Triyono. (vit/ign)