SAMPIT – Kabar gembira bagi warga Sampit yang tengah mencari pekerjaan atau tempat kursus yang menyediakan peluang karir setelah pendidikan. Borneo Hospitality School (BHS) yang resmi dibuka kemarin (1/9), menyediakan hal tersebut. BHS menawarkan peluang karir bekerja di hotel bintang 4 dan kapal pesiar internasional.
BHS merupakan lembaga pendidikan-pelatihan profesi 1 tahun program pendidikan perhotelan, pariwisata, dan kapal pesiar internasional. Direkturnya BHS Eko Supriyanto mengatakan, lembaga pendidikan ini merupakan yang pertama terbentuk di Kalteng.
Alasan Eko membentuk BHS, karena jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin banyak dan sulitnya mencari pekerjaan. ”Saya buka BHS berawal dari jumlah pengangguran di Sampit yang banyak sekali. Selain itu, saya juga ditawari untuk mencari 100 orang untuk kerja di kapal pesiar dengan gaji minimal Rp 10 juta untuk orang Sampit,” Ucap Eko.
Peserta yang dapat lolos hingga diterima kerja di kapal pesiar, lanjutnya, bahkan bisa memperoleh gaji hingga mencapai Rp 30 juta jika mereka menguasai lebih dari 1 bahasa asing. Karena itulah, dalam program pendidikan BHS, terdapat materi pendidikan bahasa Inggris, kepribadian, profesi, pelatihan teknik wawancara kerja, dan kegiatan penunjang pendidikan-pelatihan berupa magang.
Materi pendidikan yang tersedia tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari pemenuhan kompetensi peserta pelatihan. Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), para pencari kerja harus memiliki sertifikasi kompetensi untuk bisa bersaing di dunia kerja internasional.
”Jadi, nanti mereka yang mengikuti pelatihan akan dididik selama enam bulan dan magang di hotel bintang 4 selama 6 bulan. Setelahnya, nanti mereka akan mendapat dua sertifikat, yaitu sertifikat lokal dan sertifikat nasional yang diakui internasional,” tuturnya.
Angkatan pertama BHS telah dibuka dan memiliki peserta sebanyak 10 orang. Angkatan kedua, kata Eko, akan dibuka pada November mendatang. Tahun depan ditargetkan ada 100 peserta pelatihan dengan empat kelas.
BHS menyediakan dua departement dalam mendidik para peserta pelatihan, yaitu FB Departement dan HK Departement. FB Departement terdiri dari divisi kulineri, servis dan bartender. Untuk HK Departement terdiri dari Divisi Room, Public Area (PA), dan divisi laundry.
Selama pelatihan para peserta akan dididik secara ketat, termasuk mengenai kesehatan mereka. Para peserta pelatihan dilarang menggunakan narkoba, minum-minuman keras, dan memiliki penyakit berat ataupun menular. Sebab, pada dasarnya mereka dididik untuk memberikan pelayanan.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Bima Ekawardhana yang menghadiri pembukaan perdana BHS sekaligus meresmikan pembukaan lembaga itu, mengatakan, keberadaan BHS harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, khususnya pemuda. Apalagi BHS menawarkan peluang karir di luar negeri dengan penghasilan besar.
”Kita harus berpikiran maju dan jauh ke depan. Kerja bisa di mana saja. Jadi, jangan hanya berpikiran bekerja di kampung halaman saja. Tetap ulet, gigih, dan maju dalam mengikuti pelatihan ini. Insya Allah sukses menanti anda,” ujarnya. (sei/ign)