SAMPIT – Dinas Perumahan, Pertamanan dan Kebersihan (Dispertasih) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana mengganti aliran listrik untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam Kota Sampit, menggunakan solar cell (panel tenaga surya).
”Di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah kita masukkan program itu. Targetnya minimal 100 tiang per tahun. Kalau lebih alhamdulillah, tapi kita juga melihat kemampuan keuangan daerah,” terang Kepala Dispertasih Kotim melalui Kabid Pertamanan, Indra Esaputra, baru-baru ini.
Dijelaskannya, biaya untuk pengadaan solar cell sebenarnya cukup besar, mencapai sekitar Rp 20 juta per tiang. Tapi hal ini diperlukan dalam rangka menghemat biaya rekening listrik yang tahun ini penggunaannya membengkak. Dan penggunaan sola cell tersebut ditargetkan mulai di tahun 2017 mendatang.
Dikatakannya pula, untuk pengadaan tiang dan solar cell itu nanti, pihaknya akan mencari perusahaan yang benar-benar bertanggung jawab dalam menyediakan garansi untuk solar cell. Ini dilakukan agar penggunaan solar cell dapat berkelanjutan.
”Kelemahan PLN, Disamping pembayaran rekeningnya mahal, jika terjadi mati listrik, maka lampu-lampu PJU akan ikut mati. Dengan adanya solar cell, otomatis kita akan luar biasa menghemat pembayaran rekening listrik,” imbuh Indra.
Ditambahkannya, solar cell yang harganya mencapai puluhan juta tersebut akan memiliki tingkat keamanan yang tinggi agar sulit dicuri dan bahkan bisa dikontrol jarak jauh. Sebab sampai saat ini, masih banyak oknum masyarakat yang nakal dan merusak fasilitas publik semacam sollar cell. Seperti mencabut panel solar sistem, baterai, hingga memutus kabel dan memecahkan bola lampu PJU.
”Kedepan nanti kita juga perlu menggunakan ATC (Automatic Technology Control). Jadi nantinya akan ada ruang kontrol khusus untuk menangani PJU. Jika ada yang mati, bisa segera kita ketahui dan ambil tindakan tanpa perlu lagi pengecekan secara manual. Nanti juga akan kita siapkan perangkat dan termasuk pemeliharaannya,” pungkas Indra Esaputra. (sei/gus)