KUALA PEMBUANG - Saat ini perairan sungai dan danau di Kabupaten Seruyan sedang dihadapkan dengan gangguan tumbuhan eceng gondok. Keberadaan tumbuhan air ini sudah dianggap cukup mengganggu bahkan mengancam keberlangsungan ekosistem perairan seperti ikan yang ada di sepanjang alur sungai. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Seruyan Priyo Widagdo.
Menurutnya, jika tidak segera dilakukan langkah-langkah menyeluruh terhadap perkembangbiakan enceng gondok yang ada di perairan sungai, maka akan sangat mengancam populasi ikan. “Jika oksigen dari udara yang masuk ke perairan berkurang karena tertutup tanaman eceng gondok, maka bisa dipastikan biota yang ada dipermukaan air akan berkurang,” ujarnya.
Selain mengancam populasi ikan diperairan, keberadaan eceng gondok ini juga bisa mempercepat pendangkalan sungai, dimana tumbuhan yang sudah mati akan turun ke dasar perairan, menggangu lalu-lintas perairan dan dapat menurunkan nilai estetika lingkungan perairan. “Masih banyak efek negatif tanaman ini sehingga perlu kita atasi dengan serius,” tegasnya.
Priyo mengungkapkan, beberapa waktu lalu ada perusahaan besar swasta mengajukan permohonan untuk diizinkan mendatangkan salah satu jenis ikan khusus memakan akar eceng gondok, namun setelah melakukan kajian secara teknis dari permohonan yang diajukan tersebut, diputuskan untuk tidak memberikan izin serta tidak rekomendasikan hal itu, karena dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap keberlangsungan ikan lokal.
“Untuk saat ini memang belum ada solusi untuk mengatasi hal ini, kita berharap memang ada yang bisa memanfaatkan keberadaan eceng gondok agar tidak menjadi ancaman untuk perairan sungai Seruyan,” pungkasnya. (hen/fin)