SAMPIT – Jemaat Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) di kawasan jalan Sampit – Pangkalan Bun, Kotim, terpaksa menyegel tempat ibadahnya. Musababnya, mereka menolak kehadiran dua pendeta baru di gereja tersebut. Tidak diketahui jelas alasan penolakan itu oleh jemaatnya.
Petugas penjaga GSJA Sampit Ujang mengatakan, penyegelan dilakukan jemaat sejak Rabu (14/9) sekitar pukul 16.00 WIB. ”Dua pendeta yang ditolak tersebut adalah Pendeta Artius dan Pendeta Sandra Tabitha,” ujarnya.
Ujang mengaku tidak mengetahui pasti dasar penolakan jemaat gereja tersebut. Namun, yang jelas, sejak penyegelan itu, tidak ada lagi kegiatan ibadah yang digelar di gereja itu. ”Informasi yang kita terima, Minggu (18/9) nanti rencananya jemaat akan menggelar kegiatan seperti kebaktian di luar gedung,” katanya.
Ujang menuturkan, penyegelan bangunan GSJA sempat mendapat perhatian sejumlah warga sekitar. Bahkan, sejumlah aparat dari Polres Kotawaringin Timur sempat melakukan penjagaan.
”Benar, pada Rabu malam sempat dijaga puluhan polisi. Namun, sekarang sudah tidak dijaga lagi karena kondisi dan situasi di lokasi aman,” ujarnya.
Ujang tidak mengetahui pasti sampai kapan penyegelan berlangsung. Sebab, belum ada pemberitahuan dari jemaat gereja padanya. ”Saya tidak tahun sampai kapan. Saya hanya melaksanakan tugas, yakni menjaga dan merawat bangunan gereja itu,” tuturnya. (ang/ign)