SAMPIT – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-48 Kabupaten Kotawaringin Timur akan digelar di Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit. Lokasi yang jauh dari kota, menyebabkan agenda tersebut bakal terkendala ketersediaan air bersih.
”Kendala inilah (air, Red) yang kami rasa perlu ada rumusan tersendiri, sehingga kami lakukan rapat secara teknis. Tapi, kalau untuk sarana dan prasarana lainnya memang sudah tidak ada masalah, seperti pembangunan lapangan dan tribun sudah kami masukan di APBD 2016,” kata Kepala LPTQ tahun 2017 Burhannudin, Jumat (16/9).
Dalam event yang akan dilaksanakan pada akhir Maret – April 2017 mendatang, pihaknya sudah menggelar rapat sebanyak empat kali membahas persiapan MTQ. Kurangnya tempat penampungan dan ketersediaan air bersih, baik untuk mandi maupun konsumsi peserta dan panitia MTQ menjadi kendala utama.
Menurutnya, peserta tidak memungkinkan menginap di lokasi selama kegiatan MTQ berlangsung, sementara rumah masyarakat berjauhan, sehingga tidak efektif menjadi tempat penampungan sementara peserta.
Di Ujung Pandarana, lanjutnya, mayoritas warga masih bergantung pada air sumur bor. Sebab, belum ada aliran PDAM di daerah tersebut. Pasokan air bor itu dikhawatirkan tidak cukup memenuhi kebutuhan air bersih peserta dan panitia yang jumlahnya puluhan orang.
Sebagai solusi alternatif, Kepala Dispertasih Kotim menyarankan menggunakan perumahan yang sedianya untuk relokasi warga ujung pandaran, agar digunakan sebagai tempat tinggal sementara peserta dan panitia MTQ. Namun, perumahan belum ada aliran listrik, sehingga perlu genset apabila ditempati. Di sisi lain, biaya penyewaan genset tergolong mahal.
Perwakilan Disbudpar menyarankan menyewa rumah betang di Ujung Pandaran yang biayanya lebih murah, ketimbang harus menyewa genset dan bahan bakarnya. Untuk keperluan air bersih, PDAM perlu melakukan perhitungan, berapa jumlah air yang dibutuhkan sesuai banyaknya peserta, jarak yang ditempuh, dan lain-lain.
”Semua masih dalam pembahasan kami. Selain persiapan untuk sarana dan prasarana MTQ, kami juga mengingatkan SKPD terkait agar memprogramkan persiapan MTQ di SKPD masing-masing, sehingga tiba saatnya nanti, diharapkan acara ini bukan hanya MTQ yang menjadi program, tetapi dapat menjadi objek wisata religius yang menarik minat pengunjung ke sana,” pungkasnya. (vit/ign)