SAMPIT – Pedagang pasar dadakan semakin ramai semenjak kabar penertiban yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) tidak terdengar lagi. Seperti terlihat di pasar dadakan, Jalan MT Haryono, Sampit.
Lurah Mentawa Baru Hulu Saeful Said mengatakan, hingga kini pihaknya masih memantau situasi pasar. Dirinya tidak tahu kapan rencana penertiban akan dilakukan pemkab.
”Ada dua pasar dadakan di wilayah Kelurahan Mentawa Baru Hulu, di Perumahan Pepabri dan di eks Plaza Sampit. Saat ini sudah mulai berkurang di perumahan itu, jika di Plaza memang terlihat ramai seperti biasanya, buka pada hari Senin dan Jumat,” ungkap Saeful, Senin (19/9).
Dikatakan Saeful, permasalahan pasar sudah diserahkan kepada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kotim. Karcis retribusi yang digunakan juga dari dinas.
Saat disinggung mengenai janji Bupati Kotim bahwa penertiban pasar akan dilaksanakan setelah Iduladha, Saeful mengaku belum menerima perintah untuk melaksanakan penertiban.
”Sekarang belum ada petunjuk dari Bupati Kotim, apakah harus bagaimana nanti. Sampai sejauh ini belum tahu juga, mau dikemanakan pedagang ini. Mau ditertibkan juga, seperti apa dan masih belum tahu juga kapan waktunya,” ujarnya
Sementara itu, sejumlah pedagang di eks Plaza Sampit mengaku tidak tahu akan adanya penertiban oleh pemkab. ”Kami mengira batal ditertibkan. Sudah lama ini tidak ada kabar, dan lagi kami juga belum mendapat kabar terbaru, seperti apa nasib kami nanti,” kata Aminah, pedagang pasar dadakan di halaman Plaza Sampit.
Sama seperti sebelumnya, pedagang tidak akan tinggal diam ketika Pemkab Kotim berencana menertibakan pasar. Mereka akan menuntut pemkab menyediakan lokasi yang baru.
”Sebelum menertibkan, harus ada tempat baru untuk berjualan. Jika tidak, bagaimana bisa mendapat penghasilan ke depannya,” pintanya. (mir/yit)