SAMPIT –Warga Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, memanfaatkan lahan kosong di kiri dan kanan ruas jalan desa tersebut. Dengan menanam tanaman produktif seperti pisang dan nangka, diharapkan dapat meningkatkan pemasukan desa.
Kepala Desa Pelangsian, Darmansyah, mengungkapkan, ide untuk menanam pisang di ruas jalan desa tersebut karena banyak lahan di tepi jalan yang potensial dan dapat menghasilkan. Dia ingin desa tersebut nantinya menjadi sentra penghasil pisang.
“Sudah ada percontohan yaitu kebun saya sendiri seluas satu hektare. Saat ini sudah hampir berbuah. Bahkan sudah ada calon pembelinya dari Banjarmasin dan Palangka Raya,” jelasnya, Jumat (23/9).
Disampaikannya, setelah satu tahun berjalan, antara desa dengan RT dan RW sudah memiliki aset tersendiri.
”Sehingga kita tidak lagi bergantung dengan pemerintah daerah, karena kita memiliki pemasukan sendiri. Nanti kita sama-sama menjaga dan merawatnya,” imbuhnya.
Penanaman pisang sudah dilakukan di Jalan Niaga Desa Pelangsian dengan panjang 2.700 meter. Jumlah pohon pisang yang ditanam di kawasan itu lebih dari 200 pohon. Jarak satu pohon sekitar enam meter.
Pihaknya juga akan menanam pohon nangka di ruas jalan tersebut, khususnya yang berada di tepian sungai sepanjang Jalan Niaga. Penanaman pohon nangka dilakukan untuk menjaga bibir sungai dan badan jalan tidak mengalami abrasi.
”Mudah-mudahan tahun 2017, 2018 dan 2019 mendatang pisang dan nangka ini sudah berbuah dan bisa dijual,” harapnya.
Ditambahkannya, pihaknya memang sengaja tidak menanam pohon kelapa sawit. Sebab berdasarkan pengalaman tanaman kelapa sawit ketika besar mengganggu kabel listrik PLN yang ada di ruas jalan tersebut. Selain itu, tanaman kelapa sawit yang ditanam di tepi jalan juga rawan dicuri.(oes)