SAMPIT – Dibukanya bioskop di Kota Sampit tak hanya dinanti masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tapi juga tiga kabupaten lainnya, yakni Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Katingan. Kehadiran biskop diyakini akan meningkatkan perputaran uang di Sampit.
”Kami melihat animo masyarakat di kabupaten lain juga sangat besar, lantaran selama ini kalau ingin menonton film mereka harus pergi ke Palangka Raya yang jaraknya cukup jauh, sementara kalau di Sampit jaraknya lebih dekat,” kata General Manager Borneo City Mall Yus Arie Andrianto, Senin (3/10).
Menurut Yus Arie, tingginya animo masyarakat menjadi angin segar bagi usaha mereka. Pihaknya lebih bersemangat dan terus berupaya agar pembangunan bioskop bisa segera selesai. Proses pembangunan baru sampai tahap penyelesaian gedung, sementara bagian dalam masih pengerjaan oleh Cinemaxx, perusahaan ritel perfilman selaku mitra kerja sama dalam pengadaan bioskop tersebut.
”Dari BCM sendiri, selaku building management telah menyelesaikan pembangunan gedungnya. Tinggal bagian dalamnya yang belum. Itu merupakan tanggung jawab pihak Cinemaxx dan untuk menyelesaikan itu mereka perlu waktu sekitar tiga sampai empat bulan lagi,” ujar Yus Arie.
Yus Arie menuturkan, bioskop tersebut rencananya akan terdiri dari empat studio. Jadi, dalam satu waktu akan ada empat film yang ditayangkan secara bersamaan. Sebagai fasilitas pelengkap, pihaknya juga akan menyediakan tempat parkir dan pintu masuk di belakang bangunan BCM, sehingga pengunjung tidak perlu berjalan jauh dari tempat parkir yang sekarang ada di depan BCM untuk mendatangi lokasi bioskop.
Selain itu, pihak BCM juga menyiapkan food court yang menyediakan beragam kuliner di depan bangunan bioskop. Jadi, selain menonton, pengunjung juga bisa memanjakan lidah di. Ini merupakan salah satu cara BCM untuk menarik pengunjung.
”Selama ini masyarakat Kotim kalau ingin menonton mereka harus pergi ke bioskop di Palangka Raya atau daerah lainnya. Mereka menginap, makan, dan berbelanja di sana, otomatis perputaran uangnya akan banyak di Palangka raya, padahal mereka orang Kotim. Ini kan sayang sekali,” ujarnya.
Dengan dibangunnya bioskop di Sampit, dia berharap masyarakat Kotim tidak lagi menghabiskan banyak uang di kota lain. Selain itu, bioskop juga mampu menarik pengunjung dari kabupaten lain, sehingga dapat menambah pemasukan Kotim.
Selain bioskop, BCM juga gencar menggelar event hiburan untuk menarik minat pengunjung. Seperti, acara bazar kuliner (bakul) khas Kotim yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Acara yang berlangsung selama 9 hari tersebut selalu ramai didatangi pengunjung.
Yus Arie menegaskan, hal tersebut merupakan salah satu upaya mereka mendukung program pemerintah daerah yang ingin menjadikan Kotim, khususnya Kota Sampit, sebagai kota wisata.
”Kami sangat mendukung Sampit menjadi kota wisata. Apa wisata yang bisa kita create maka akan kami create,” pungkasnya. (vit/ign)