SAMPIT – Dua satpam perusahaan kelapa sawit di km 18, Desa Gunung Makmur, Kecamatan Antang Kalang, Kotim, ditembak orang tidak dikenal, Kamis (20/10) dini hari. Beruntung hanya satu yang tewas akibat peluru yang menyasar kepalanya, yakni Ed Mondus Moruk (37). Sementara rekannya, Hamdan Irawan (21), selamat meski terluka parah di tangannya.
Kapolres Kotim, AKBP Hendra Wirawan melalui Kasat Reskrim, Iptu Reza Fahmi menerangkan, kedua korban sedang berjaga di areal perusahaan wilayah 1, Desa Gunung Makmur. Sekitar pukul 02.00 WIB, keduanya tertidur lelap di pos jaga. Tiba-tiba, Hamdan mendengar suara ledakan dan terbangun. Saat terbangun, tangan kanannya sudah tidak bisa digerakan. Dia langsung berlari ke rumah orang terdekat, yakni Ben, dan meminta diantar ke pos pusat.
Setelah itu, dia minta antar ke klinik perusahaan di wilayah 1 bersama Juyono. Sedangkan Ed Mondus Moruk ditemukan terkapar bersimbah darah.
Kedua korban kemudian dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit. Ed Mondus Moruk dilarikan ke kamar mayat untuk divisum. Sementara Hamdan Irawan dirawat intensif di ruang UGD.
”Informasi yang dihimpun, pelaku diperkirakan menggunakan senjata organik atau rakitan. Kepolisian setempat juga tengah melakukan olah TKP guna penyelidikan lebih lanjut,” ucap Reza.
Keluarga korban yang datang ke kamar mayat menangis histeris ketika melihat jenazah Ed terbungkus kain putih penuh noda darah. Bahkan, istri korban sempat pingsan. Selimut duka di wajah anak Ed, LN, siswi kelas 6 SD juga tak bisa disembunyikan.
”Tidak ada firasat sebelumnya, pas malam mau berangkat piket gak ngomong apa-apa. Cuma nyuruh tutup pintu,” ucap istri Ed.
Sekitar pukul 04.00 WIB, dia dijemput untuk mendatangi suaminya di klinik perusahaan. Dia tak menyangka bahwa Ed sudah meninggal dunia. Terakhir bertemu, Ed terlihat sehat.
Ipar Ed, Ismail, karyawan perusahaan yang sama, juga keget mendengar kabar tersebut. Dia didatangi ke rumah, diberitahu jika Ed terkena tembakan. ”Ed sudah bekerja sekitar 10 tahun di situ. Kata teman-teman ada lihat motor menjauh dikendarai orang pakai topeng,” tutupnya. (ara/dwi)