KOTAWARINGIN LAMA – Kendati kedalaman air yang merendam ruas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) semakin tinggi, kendaraan masih mampu melintas.
Pantauan di lapangan, debit air bertambah sekitar lima centimeter. Sejumlah pengendara roda dua nekat menerobos genangan air. Beberapa diantaranya mogok di tengah genangan ujung jembatan layang Masorayan.
Genangan juga terjadi di titik timbunan tanah uruk di wilayah Pangkalan Bun. Salah seorang warga Kolam Arfawati sempat terjatuh di titik itu, sehingga kaki kirinya memar dan bengkak usai tertipa sepeda motor.
”Pagi tadi sekitar jam 10.00 WIB di titik tanah timbunan itu masih licin karena guyuran hujan sore kemarin. Dan untuk melanjutkan perjalan pulang ke Kolam saya dibonceng orang lain karena sudah tidak kuat lagi,” cerita Arfah, Rabu (2/11).
Sekretaris Kecamatan Kolam Nahwani membenarkan kedalaman air terus bertambah, namun masih bisa dilalui. Banjir terjadi karena timbunan jalan kurang tinggi dan parit di kedua sisi dangkal.
”Banjir di wilayah Kolam masih dalam level waspada, dan dalam jangka pendek ini solusi mengatasi titik banjir di jalan itu adalah normalisasi parit di kedua sisi jalan dan selanjutnya apabila sudah kering ketinggian timbunan tanahnya ditambah,” kata mantan Lurah Kotawatingin Hulu ini.
Untuk mengeksekusi pemikiran itu, pemerintah kecamatan tidak punya kemampuan. Pihaknya sudah berusaha pada musim panas lalu yang bekerjasama dengan pemilik mobil angkutan penumpang dan PBS yang ada di Kolam secara swadaya untuk meninggikan timbunan tanah di sejumlah titik. Tetapi usaha itu belum mampu mengatasi banjir. (gst/yit)