SAMPIT – Belakangan warga RT 16, Jalan Tidar Baru, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Sampit ramai membicarakan pasangan diduga selingkuh yang kedapatan berada dalam satu rumah beberapa hari lalu.
SM, perempuan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Seruyan bersama pria idamannya WDN, karyawan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) digerebek warga bersama Ketua RT 16, TNI, polisi dan satpam.
”Saya sama warga gerebek di RT 16, Jalur 2, rumah nomor 50. Yang meminta digerebek adalah GR suami SM yang datang dari Seruyan bersama anaknya. Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB, semua warga saya kumpulkan dan tidak ada yang mengenali mereka berdua (pasangan diduga selingkuh), mereka tidak bisa menunjukan bukti kalau suami istri,” terang Ketua RT 16, Jaelani saat dijumpai Radar Sampit, Senin (7/11).
Menurut Jaelani, WDN diketahui sekitar satu bulan menetap di rumah sewaan itu dan tidak laporan kepada ketua RT atau pun satpam perumahan.
Padahal menurutnya, setiap malam pihaknya sudah menyampaikan imbauan secara langsung melalui pengeras suara, jika ada warga baru diminta wajib melapor.
”Setelah saya cek kembali buku laporan, ternyata tidak ada. Mereka sempat mengaku sudah menikah secara siri, namun tidak bisa menunjukan buktinya. Menikah dimana, siapa yang menikahkan dan mereka tidak bisa memberitahu,” ucapnya.
Dijelaskan Jaelani, setelah penggerebekan keduanya kami serahkan langsung ke Polsek Baamang, lantaran takut jika warga mengamuk dan menghakimi keduanya.
”Warga kami berbeda, jika ada kejadian seperti itu tidak akan dibiarkan, kami keras. Terpenting kami tidak mau ada hal-hal seperti itu (perbuatan zina) di lingkungan kami,” tegasnya. (mir/fm)