PALANGKA RAYA - Seluruh tahapan pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah selesai, meski beberapa tahapan sempat mengalami penundaan akibat situasi pandemi Covid-19.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng Katma F Dirun menjelaskan, pada pelaksanaan CPNS tahun 2019 sebanyak 374 orang peserta dinyatakan lolos setelah melalui berbagai tahapan. Baik itu administrasi, Seleksi Kompetisi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetisi Bidang (SKB) . Tentunya penilaian juga dilakukan berdasarkan passing grade.
"Dari 2.296 orang yang lolos SKD, hanya 871 orang yang berhak mengikuti SKB berdasarkan peringkat dan passing grade. Dari 871 orang itu, yang lolos CPNS hanya 374 orang," katanya, kemarin.
Lebih lanjut Katma menerangkan, dari pelaksanaan seleksi tersebut ada sejumlah hal yang menjadi perhatian, karena ada beberapa formasi yang tidak terisi. Hal tersebut tentu menjadi tindak lanjut jika nanti ada lagi pelaksaan CPNS.
Formasi yang tidak terisi tersebut diantaranya, pelaksana terampil perawat gigi satu formasi, pelaksana terampil teknisi elektromedis satu formasi, pelaksana terampil asisten penata anastesi satu formasi, ahli pertama perekam medis dua formasi, ahli pertama sanitarian satu formasi, dan ahli pertama dokter spesialis jantung satu formasi.
"Ada sejumlah formasi yang tidak terisi, yang tentu akan menjadi catatan juga. Biarpun begitu, kita patut bersyukur seleksi bisa diselesaikan semua dalam situasi sekarang ini," ucapnya.
Katma menambahkan, seluruh tahapan pelaksaan seleksi CPNS 2019 ini sebetulnya dijadwalkan selesai awal 2020 kemarin. Namun karena adanya pandemi Covid-19 membuat beberapa tertunda, sehingga baru selesai pada awal 2021 ini. "Contohnya saja SKB, kalau dari jadwalnya dilaksanakan pada 2019. Tapi pelaksanannya mundur pada akhir 2020 kemarin," tambahnya.
Selesainya seluruh tahapan seleksi tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) CPNS kepada para peserta yang telah dinyatakan lolos. Tahapan selanjutnya hanya tinggal pembekalan dan arahan dari pemerintah sebelum para CPNS ini bertugas.
"Kalau dari mekanisme, pembekalan sangat penting. Nanti dijadwalkan untuk diikuti, dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan,"tandasnya. (sho/gus)