SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meraih penghargaan atas tingginya toleransi yang dijunjung masyarakat di tengah keragaman. Masyarakat Kotim dinilai mampu merawat perbedaan, menjaga toleransi, dan keberagaman antar etnis, agama, dan budaya.
Penghargaan itu berupa Anugrah Peduli Award dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko RI). Hal Itu diumumkan melalui acara pertemuan nasional Program Peduli Lakpesdam PBNU di Jakarta, Selasa (7/11).
”Anugrah Peduli Award 2016 dari Kemenko PMK RI dan PBNU ini bukan untuk kami saja, tetapi sebagai penghargaan atas semangat warga Sampit membangun inklusi di Dusun Baninan, Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga. Kita patut berbangga dengan hal demikian,” kata Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kotim Hadi Utomo.
Hadi menuturkan, yang membuat penilaian Kotim lebih baik, yakni kegiatan inklusi di Dusun Baninan beberapa waktu lalu. Warga Hindu Kaharingan menggelar nikah massal. Sedikitnya 78 pasangan pengantin nikah bareng di lapangan terbuka. Kegiatan itu merupakan program peduli yang dilaksanakan Lakpesdam NU Kotim.
Nikah massal itu ditujukan untuk warga yang selama ini tidak terfasilitasi dengan baik dalam hal administrasi pernikahan. Dalam kegiatan itu sekaligus penyerahan akta perkawinan dari negara sebanyak 26 buah dan buku nikah dari Majelis Hindu Kaharingan sebanyak 65 Buah.
”Hal yang membanggakan, Kotim merupakan 1 dari 5 daerah yang mendapatkan anugrah Peduli Award,” ujar Hadi Utomo. (ang/ign)