PALANGKA RAYA – KalimantanTengah (Kalteng) saat ini dinilai sudah darurat peredaran obat ilegal yang tak terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Selain itu, obat keras daftar G jenis Carnophen alias Zenith juga marak. Hal tersebut dinilai dari banyaknya kasus yang diungkap aparat kepolisian.
Kepala BPOM Palangka Raya Trikoranti Mustikawati mengatakan, peredaran obat itu tidak melalui apotek. Pihaknya telah berusaha menyelidiki apotek yang diduga menjual obat tersebut, namun hasilnya nihil.
”Kita sampai saat ini tidak mengetahui pabrik atau home industrinya di mana. Karena itu, kita minta masyarakat apabila menemukan informasi itu tolong kabarkan ke kita, karena kode izin peredaran obat tersebut sama sekali tidak ada alias fiktif,” kata Trikoranti di sela sosialisasi pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi, edukasi (KEI) obat dan makanan, Sabtu (12/11).
Selain peredaran Zenith, BPOM juga menemukan jamu tradisional yang tidak mengantongi izin edar di empat kabupaten di Kalteng, di antaranya Kotawaringin Timur dan Kapuas. Pihaknya meminta masyarakat bisa memeriksa secara langsung izin edar jamu melalui website BPOM. Apabila tidak terdaftar, tergolong berbahaya jika dikonsumsi.
Trikoranti meminta masyarakat agar tak membeli jamu atau obat yang tak terdaftar. Obat atau jamu tersebut biasanya menawarkan promosi yang menarik minta masyarakat melalui khasiatnya yang dinilai berlebihan.
”Contohnya ada kalimat bisa mengobati seluruh penyakit. Nah, itu jelas obat tersebut ilegal, karena BPOM tidak pernah memberikan izin edar,” katanya. (rm-78/ign)
