SUKAMARA – Pasokan ikan yang cukup melimpah di Kecamatan Jelai baik dari nelayan lokal maupun nelayan dari luar daerah, selain dijual dalam bentuk ikan segar juga banyak yang diolah menjadi ikan asin karena memiliki harga jual yang cukup tinggi saat dipasarkan keluar daerah.
Sahid, salah seorang pengelola usaha ikan asin di Kecamatan Jelai mengatakan bahwa saat ini permintaan ikan asin dari luar daerah masih cukup tinggi sehingga dengan hasil tangkapan nelayan yang masih melimpah saat ini membuat usaha pengolahan ikan asin tetap mampu berproduksi.
“Ikan yang diolah merupakan hasil tangkapan nelayan lokal dan juga nelayan luar daerah seperi ikan telang, ikan jaan dan juga ikan belanak,” kata Sahid
Menurutnya, untuk ikan jenis telang dan ikan jaan umumnya dibeli dari nelayan luar daerah karena untuk jenis ini memang cukup sulit didapat dan hanya dibawa oleh nelayan tertentu saja yang datang hanya beberapa kali dalam satu bulan.
“Nelayan luar daerah biasanya datang hanya dua kali dalam satu bulan sehingga pengolahan ikan asin juga dilakukan seperti itu, tetapi untuk ikan jenis belanak biasa dibawa oleh nelayan lokal dari wilayah Jelai ini yang datang setiap hari,” ujar Sahid.
Sementara ketika disinggung untuk jumlah pengolahan dan juga harga jual, Sahid mengatakan bahwa dalam satu kali tiba biasanya ikan yang akan diolah menjadi ikan asin mencapai 2 ton sampai 3 ton ikan segar, kemudian setelah diolah menjadi ikan asin maka berat ikan yang dikirim juga akan berkurang.
“Untuk ikan asin jaan kita jual dengan harga Rp 25 ribu per kilogramnya, sedangkan ikan asin telang kita jual Rp35 ribu per kilogram. Permintaan ikan asin ini datang dari pedagang dari Pangkalan Bun dan Banjarmasin.” tukas Sahid. (fzr/fm)