SAMPIT - Rencana pengelolaan parkir yang akan ditangani langsung oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tidak dipermasalahkan oleh Ketua Persatuan Pekerja Parkir Kotim Audy Valent. Namun, pihaknya khawatir pendapatan daerah dari retribusi parkir turun jika ditangani pemda.
”Tidak mempermasalahkan, tapi bukan berarti mendukung,” ucap Ketua Persatuan Pekerja Parkir Kotim, Audy Valent, Rabu (16/11).
Audy menceritakan, saat parkir belum diserahkan ke pihak ketiga, setoran parkir cuma ratusan juta. Setelah dikelola pihak ketiga, pendapatan melonjak hingga miliaran rupiah.
Saat ini, DPRD ingin mengembalikan penanganan parkir kepada pemkab. Audy berharap pengambilalihan ini tidak menambah sengsara pekerja parkir atau jukir.
Dia meminta pemkab dan DPRD tidak menyepelakan pengelolaan parkir. Jangan berpikir kalau parkir dikelola pemkab, PAD pasti melonjak naik. Sebab, antara teori dan praktik lapangan sangat jauh hasilnya.
“Jangan sampai parkir diambil alih pemkab, rakyatnya teriak lebih kencang dari yang terjadi saat ini,” tegas Audy.
Bila nanti pengelolaan tidak sesuai yang diharapkan, kata Audy, DPRD sebagai pencetus ide ini harus bertanggung jawab. Apalagi janji DPRD saat hearing, akan betul-betul memperhatikan kesejahteraan pekerja.
“Kesejahteraan pekerja parkir Kotim harus lebih baik dari saat ini. Kita lihat saja tahun depan bagaimana hasilnya. Janji ini nantinya akan kami tuntut,” tukasnya. (ara/yit)