KUMAI - Desa Keraya yang terletak di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), resmi dicanangkan menjadi Kampung Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan, serta Gerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pencanangan itu dilakukan langsung oleh Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Surya Chandra Surapaty, Kamis (17/11) kemarin di kantor desa setempat.
Usai pencanangan tersebut dirinya memaparkan, pencanangan ini adalah untuk implementasi cita yang ketiga dari program Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa. Hal itu dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kemudian BKKBN mendapatkan tugas juga untuk mensukseskan cita yang kelima, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia dan cita ke delapan melakukan revolusi karakter bangsa.
"Ini harus kita lakukan, karena peningkatan kualitas manusia ini dalam rangka memanfaatkan bonus demografi, bonus demografi itu jumlah penduduk usia kerja melebihi 50 persen, dibanding yang masuk usia tidak kerja,” papar Surya Chandra.
Surya melanjutkan, bonus demografi tersebut bisa menjadi pedang bermata dua, yang bisa menjadi anugerah dan bisa juga menjadi musibah bagi kesejahteraan Rakyat Indonesia. Maka lanjutnya, tugas mereka sekarang adalah, selain tetap mengendalikan kuantitas penduduk dan mengendalikan kelahiran, juga meningkatkan kualitas manusianya.
"Kualitas manusia itu adalah kualitas tenaga kerja yang bisa diukur dari kompetensi dan karakter," tambahnya.
Selain itu menurut Surya, Kampung KB harus dibentuk secepatnya, karena Indonesia harus menggaungkan kembali revitalisasi program KB sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo, yakni Kampung KB diutamakan di daerah tertinggal dan daerah nelayan, agar seluruh rakyat Indonesia dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Dirinya berpesan kepada masyarakat setempat, agar mendukung program KB, yaitu jangan melahirkan sebelum usia 21 tahun, karena di bawah usia tersebut berdasarkan keterangan dokter masih dikategorikan anak-anak, sehingga dapat membebani kehamilan dan akan terbagi pemenuhan gizi antara ibu dan anak.
"Pesan dari Bapak Presiden Jokowi dua anak saja cukup. Dan kita perkenalkan program KB di seluruh Indonesia, langsung diadakan di tempat yang masuk kriteria miskin dan tertinggal," tandas Surya. (jok/gus)