PANGKALAN BANTENG – Pelajar SD Swasta Harapan Sejahtera PT. GSDI-GSYM mewakili Kalimantan Tengah dalam Penganugerahan Dokter Kecil Award Tingkat Nasional Tahun 2016 pada 15 – 17 November lalu.
Eva Petricia Cristiani dan Bagus Pangestu mewakili Kalteng setelah menyisihkan puluhan perwakilan di tingkat kabupaten beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan diikuti oleh seluruh murid SD perwakilan dari masing-masing provinsi di seluruh Indonesia. Untuk Dokter Kecil Award tahun ini diikuti oleh 39 peserta dari seluruh Indonesia.
Dua anak yang tinggal di kebun ini telah membuktikan kemampuanya untuk bisa mewakili Kalimantan Tengah dan bersaing dengan peserta lainya di seluruh Indonesia.
”Pengalaman pertama bagi mereka berdua untuk datang ke Jakarta dan bisa berbagi pengalaman dengan peserta lainya,” ungkap Kepala SDS Harapan Sejahtera PT. GSDI-GSYM Ade Sunarto, kemarin.
Dengan mengikuti kegiatan tersebut, kedua murid teladan di sekolahnya itu juga mendapatkan bekal ilmu terkait peran mereka sebagai dokter kecil diantaranya adalah materi tentang gizi seimbang, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), jajanan sehat dan bahaya penyakit.
”Kegiatannya bersifat belajar dan bermain sehingga selain berkompetisi mereka juga diajak berkunjung ke Jakarta TV dan Edutainment Park, dan yang berkesan adalah ketika para peserta diminta untuk membuat essay dan video campaign dengan tema yang sudah ditentukan,” terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa kepesertaan mereka merupakan hal baru, dan akan menjadi pelajaran berharga dan tentu akan ditularkan kepada teman-teman mereka di sekolah dan juga para pelajar sekolah dasar di Pangkalan Banteng.
”Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dengan persiapan yang lebih matang. Tak lupa kita mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam like dan share video campaign lewat facebook dokter kecil Indonesia.,” katanya.
Sementara itu, pendamping dokter kecil SD Swasta Harapan Sejahtera PT.GSDI-GSYM Desi Ratnasari juga menceritakan bahwa pada awalnya kedua anak kebun ini tidak menyangka bisa mewakili Kalteng ke tingkat nasional.
”Menjadi wakil Kalteng merupakan pengalaman berharga dan tak mudah untuk kembali menjadi yang terbaik. Semoga tahun depan kita bisa lebih baik lagi, dan yang terpenting saat ini adalah implementasi dari peran dokter kecil itu di sekolah dan lingkungan masyarakat,” katanya. (sla)